Dalam aksi bullying yang dilakukan di lahan kosong yang banyak ditumbuhi pohon bambu itu, usai diinjak-injak, korban kembali dipukul hingga tersungkur. Korban yang kembali berdiri usai tersungkur sempat meminta pelaku untuk tidak main keroyokan.
"Sorangan-sorangan atuh sia a*j*n*," ujar korban membalas perlakuan kasar para pelaku.
Permintaan tersebut dibalas salah seorang pelaku dengan kembali menghajar dan menendang korban berulang kali. Puas menyiksa korban, para pelaku meninggalkan korban seorang diri sambil tertawa cengengesan.
"Sok sia a*j*n*, rek bapa sia rek indung sia kadieu sia," ujar pelaku lain yang menggunakan sweater hitam dan tampak masih emosi kepada korban.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kasus bullying tersebut terjadi di wilayah Kabupaten Sumedang, Jabar, tepatnya di Kecamatan Sukasari. Kemudian, dari seragam sekolah yang mereka kenakan, korban dan para pelaku bullying masih berstatus pelajar SMP.
Diperoleh informasi pula jika korban dan para pelaku merupakan siswa salah satu SMP Negeri di Kabupaten Sumedang. Warganet pun langsung mengecam tindakan keji para pelaku kepada korban dan menuntut para pelaku dihukum dan dikeluarkan dari sekolahnya.
Mereka menilai, tindakan keji para pelaku tidak dapat dibenarkan dan sangat mencoreng dunia pendidikan. Sebelumnya, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil menggagas pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Anti Perundungan Jabar Quick Respons (JQR) menyikapi maraknya aksi bullying di Jabar.
Editor : Muhammad Andi Setiawan
Artikel Terkait