"Saya buka, saya dapat kontaknya, tanggal 21 saya ke Bandung, tanggal 22 langsung jadi mualaf. Itu memang Allah mudahkan. Biasanya mualaf itu harus nunggu seminggu karena ada pembinaan dulu," ujarnya.
"Semuanya Allah Subhanahu wa ta'ala mudahkan. Sampai pulang juga itu KTP diganti cuma pakai kertas mualaf doang, biasanya kan harus ke RT dan RW," lanjutnya.
Claudia bersyukur pernikahannya dengan sang suami telah mengantarkannya kepada hidayah Allah Subhanahu wa ta'ala. Ia pun tidak henti-hentinya mengucap syukur dan menegaskan bahwa Islam adalah agama yang sempurna dan tiada Tuhan selain Allah.
"Ini lho agama yang benar. Ini lho Allah yang benar dunia akhirat. Jadi, saya sangat bersyukur Allah tuh benar-benar membuka hati saya," bebernya.
Ada satu surat dalam kitab suci Alquran yang memantapkan hati Claudia untuk memeluk agama Islam, yakni Surat Al Ikhlas. "Dalam Surat Al Ikhlas itu kan Allah tidak beranak dan diperanakkan, jadi apalagi? Karena, Allah cuma satu. Jadi apa yang mau diragukan? Di Alquran jelas enggak ada Allah yang lain," tegasnya.
Selain Surat Al Ikhlas, Claudia juga jatuh cinta dengan Surat Al Fatihah. Pasalnya, surat itulah yang menguatkan dirinya untuk menjadi seorang Muslimah yang taat. Bahkan, dirinya bisa menangis sesegukan jika membaca Surat Al Fatihah.
"Saya mencintai Al Fatihah. Itu menguatkan aku. Kita minta sama Allah kan jalan yang lurus, itu aja. Saya pasti nangis, karena kita enggak ada yang tahu umur. Saya memperbaiki baca Al Fatihah terus, sampai sekarang," ujarnya.
Editor : Muhammad Andi Setiawan
Artikel Terkait