Tanpa Uang dan Kekuatan Amerika, Ukraina Akui Bisa Kalah Perang

Syarifuddin
Presiden Ukraina akui bantuan Amerika (Foto :Business Insider)


Amunisi dan senjata terbaru, yang diumumkan pekan lalu, bernilai USD675 juta. Selain senjata, amunisi, dan uang tunai untuk mengisi anggaran Ukraina, badan intelijen AS dan Inggris "bekerja dengan Ukraina," termasuk perencanaan serangan pekan lalu di Wilayah Kharkov, menurut Senator Mark Warner dari Virginia.

“Kolaborasi semacam ini menunjukkan kekuatan gabungan intelijen militer kami,” papar Warner, yang memimpin Komite Intelijen Senat AS, mengatakan kepada CNN pada Minggu.

Rusia mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari, mengutip kegagalan Kiev mengimplementasikan perjanjian Minsk, yang dirancang untuk memberikan status khusus wilayah Donetsk dan Lugansk di dalam negara Ukraina. Protokol, yang ditengahi Jerman dan Prancis, pertama kali ditandatangani pada tahun 2014.

Mantan presiden Ukraina Pyotr Poroshenko sejak itu mengakui bahwa tujuan utama Kiev adalah menggunakan gencatan senjata untuk mengulur waktu dan “menciptakan angkatan bersenjata yang kuat.”

Pada Februari 2022, Kremlin mengakui republik Donbass sebagai negara merdeka dan menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer Barat mana pun. Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan.
 



Editor : Muhammad Andi Setiawan

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network