WHO mengatakan sebagian besar kematian dan konsekuensi serius dari gigitan ular dapat dicegah dengan membuat antivenom yang aman dan efektif tersedia lebih luas.
Organisasi tersebut tahun lalu memperingatkan bahwa sangat sedikit negara yang memiliki kapasitas untuk memproduksi racun ular dengan kualitas yang memadai untuk memproduksi antivenom.
Dikatakan beberapa produsen telah menghentikan produksi antivenom karena permintaan yang rendah sementara harga beberapa produk telah meningkat secara dramatis dalam 20 tahun terakhir.
Menurut WHO, produk antivenom yang tidak tepat, belum teruji dan palsu juga telah merusak kepercayaan pada pengobatan tersebut.
Editor : Muhammad Andi Setiawan
Artikel Terkait