Hal tersebut, diakui sudah dikomunikasikan kepada pihak sekolah dengan orang tua murid terkait pengambilan seragam.
“Pada saat seragamnya sudah dibagikan, ternyata masih ada yang belum diambil. Kemudian didatangi ke rumah, ternyata tidak ada orang karena bapaknya sedang menunggu ortunya di Kendal. Sedangkan ibunya sedang bekerja, dan di rumah adanya nenek. Mungkin tidak tersampaikan bahwa ada seragam yang bisa diambil. Ini soal komunikasi dan sudah selesai, dan alhamdulilah anaknya sudah sekolah lagi," ujarnya.
Usai berdialog dengan F, Sinoeng masuk ke dalam kelas. Dia langsung memberikan semangat belajar dan mengobarkan jiwa Pancasila dengan menghafal sila-sila Pancasila kepada anak-anak.
“Tadi saya sudah ketemu anaknya dan saya semangati agar mau berangkat sekolah kembali. Saya senang anaknya sudah ceria, dan saya menyampaikan hal tersebut kepada orang tuanya,” katanya.
Menurutnya, membangun komunikasi antar orang tua murid, guru siswa sangat penting.
“Komunikasi ini penting. Jangan sampai yang belum mengambil seragam dibully. Sebaiknya dikomunikasikan karena kondisi ekonomi masing-masing keluarga berbeda-beda, saya kira ini empati yang harus kita bangun,” ucapnya.
Editor : Muhammad Andi Setiawan
Artikel Terkait