KIEV,iNews.id - Dalam penyerangan Rusia di Ukraina, Chechnya merupakan salah satu negara yang mendukung invasi tersebut. Pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov dikenal sebagai salah satu loyalis Vladimir Putin.
Seperti yang diketahui, Rusia telah melancarkan invasi ke Ukraina sejak 24 Februari 2022. Hanya berselang dua hari, pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov turut memberangkatkan pasukannya ke Ukraina.
Dikutip dari Caucasian Knot, pada 27 Februari 2022, seorang Mufti Chechnya bernama Salakh Mezhiev memposting seruan khusus kepada orang-orang Chechnya yang berangkat ke Ukraina.
Dalam seruannya, Mezhiev menyebut bahwa mereka yang pergi berperang di Ukraina ‘Telah Berjihad’. Alasannya karena disana ada NATO dan sekutunya yang membawa ‘Keburukan’.
“Maka dari itu, mereka yang berperang di sana, mereka berjuang demi agama, agar pengaruh buruk NATO dan sekutunya tidak menyebar diantara kita. Mereka sedang berjihad, tidak ada keraguan tentang itu.” Tulis Mufti Mezhiev.
Lantas, siapakah sebenarnya Salakh Mezhiev ini? Dan kenapa pengaruhnya cukup besar di Chechnya? Salakh Mezhiev merupakan seorang Mufti di Chechnya. Merujuk dari pengertiannya, Mufti adalah pemberi fatwa untuk memutuskan masalah yang berkaitan dengan hukum Islam.
Editor : Muhammad Andi Setiawan
Artikel Terkait