Kalau kita orientasikan dalam konteks terkini terkadang ada seorang pemimpin yang berorasi mengajak yang ia pimpin untuk bekerja keras disiplin, sedangkan dirinya sendiri berleha-leha bermalas-malasan.
Ada pemimpin yang menggebu-gebu berteriak agar semua orang menjauhi perbuatan korupsi, akantetapi malah dia yang digiring KPK atau polisi karena korupsi dan memanipulasi anggaran.
Ada juga pemimpin yang dengan fasihnya mengajak yang ia pimpin untuk menjaga kebersihan, akantetapi dirinya bermalas-malas menyapu mejanya sendiri.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَ تَقُوْلُوْنَ مَا لَا تَفْعَلُوْنَ
كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللّٰهِ اَنْ تَقُوْلُوْا مَا لَا تَفْعَلُوْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?"
"(Itu) sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan." (QS. As-Saff 61: Ayat 2-3)
Sesungguhnya amanah kepemimpinan adalah sesuatu yang sangat berat. "Sesungguhnya seorang penguasa adalah pengurus (urusan rakyatnya) dan ia bertanggung jawab terhadap rakyat yang diurusnya." (HR Muslim dan Ahmad).
Editor : Muhammad Andi Setiawan
Artikel Terkait