Bagi umat Islam sendiri Masjidil Aqsa merupakan salah satu tempat suci selain Mekah dan Madinah. Sementara orang Yahudi menyebut tempat tersebut "Temple Mount" dan mengklaim bahwa situs itu merupakan dua kuil milik yahudi di zaman kuno.
Penggalian ini menyebabkan retakan di bangunan departemen wakaf, dinding selatan dan bagian barat komplek Masjidil Aqsa serta dinding sekolah Al-Ashrafieh yang terletak dalam komplek suci.
Bahkan penduduk Palestina sempat meninggalkan rumah mereka karena takut runtuh. Kejadian ini terjadi di lingkungan Wadi Hilweh.
UNESCO sempat mengecam kegagalan Israel untuk menghentikan penggalian yang terus menerus itu yang dianggap merupakan praktik ilegal di Yerusalem Timur menurut hukum internasional pada Juni 2017.
Israel kala itu menolak mengizinkan akses UNESCO untuk memeriksa tempat tempat di Yerusalem Timur. Hanna Issa, kepala Komite Tinggi Islam-Kristen di Yerusalem, memperingatkan bahwa Israel ingin mengubah sejarah Yerusalem agar sesuai dengan narasi Yahudi.
Editor : Muhammad Andi Setiawan
Artikel Terkait