1. Puasa Sunnah
Disunnahkan bagi kita untuk berpuasa mulai dari tanggal 1 sampai 9 Dzulhijjah . Dalam hal ini Imam An-Nawawi mengatakan: "Dan di antara puasa sunnah juga adalah puasa sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah ". (An Nawawi, Al Majmu’, Hal. 386 jilid 6) Bahkan dalam Kitab al-Minhaj syarah shahih muslim beliau dengan sangat tegas menyatakan bahwa puasa tanggal 1 sampai 9 Dzulhijjah sangat disunnahkan.
Imam an-Nawawi berkata: "Bahkan sangat disunnahkan untuk berpuasa di hari-hari ini. Karena puasa termasuk amalan yang paling utama". (An Nawawi, Syarah Sahih Muslim) Dalam Kitab Al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab, Imam An-Nawawi juga kemudian memberikan dalil shahih mengenai syariat puasa tersebut. Yaitu hadis yang diriwayatkan dari istri-istri Nabi SAW berikut
:
"Dari Hunaidah ibn Khalid, dari istrinya, dari istri-istri Nabi SAW, merekaberkata, " Rasulullah biasa berpuasa sembilan hari di bulan Dzulhijjah, berpuasa di hari Asyura, berpuasa tiga hari di setiap bulannya, puasa Senin pertama dan juga hari Kamis di setiap bulannya". (HR. Abu Dawud, Ahmad, dan Nasa'i.
Ahmad dan Nasa'i menambahkan, "dan dua kamis". (An Nawawi, Al-Majmu', halaman. 387 jilid. 6) Dari kesembilan hari tersebut ada puasa yang disebut dengan puasa Arafah yaitu puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah , ada juga puasa tarwiyah yaitu puasa pada tanggal 8 Dzuhijjah .
Puasa Arafah ini berdasarkan dalil berikut:Dari Abi Qatadah RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Puasa hari Arafah menghapuskan dosa dua tahun, yaitu tahun sebelumnya dan tahun sesudahnya. Puasa Asyura' menghapuskan dosa tahun sebelumnya." (HR Jamaah kecuali Al-Bukhari dan Tirmizy)
2. Menunaikan Haji
Haji jelas memiliki kedudukan yang sangat penting dalam Islam. Meski hanya wajib atas mereka yang mampu, akan tetapi karena kerinduan yang dalam, banyak juga yang kemudian berusaha untuk bisa mendapatkan panggilan Allah Ta'ala untuk menjadi tamunya. Ya. Salah satu keutamaan itu adalah bahwa mereka disebut sebagai tamu-tamu Allah. Maka kemuliaan apalagi yang akan dikejar seorang manusia jika dia sudah mendapatkan predikat tamu Allah? Tidak tersisa dari tugasnya kemudian kecuali untuk menjadi tamu yang tidak sekadar tamu.
Kemuliaan lain yang akan diperoleh tamu-tamu Allah itu adalah kemudahan jalan ke surga. Jika haji mereka mabrur, maka tidak ada balasan dari Allahkecuali surga. Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam hadits shahih dibawah ini: Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah SAW bersabda: "Dari satu umrah ke umrah yang lainnya menjadi penghapus dosa di antara keduanya. Dan haji yang mabrur tidakada balasan baginya kecuali surga." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Editor : Muhammad Andi Setiawan
Artikel Terkait