Dia menjelaskan, Rusia dan Ukraina merupakan negara yang memproduksi minyak nabati dari biji bunga matahari. Namun karena mereka berkonflik, pengguna minyak biji matahari atau sunflower dialihkan ke CPO. Adapun, total nilai transaksi global kedua jenis minyak itu adalah 14 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
Sehingga, ketika terjadi perang Rusia-Ukraina, harga minyak sawit per Maret 2022 jadi melambung dari Rp16.000 per kg menjadi Rp21.000 per kg.
"Invasi Rusia terhadap Ukraina ini menyebabkan harga-harga barang tinggi, terutama Rusia dan Ukraina ini penghasil daripada minyak sunflower penggantinya adalah minyak CPO sehingga menyebabkan harga minyak CPO jadi mahal," ungkap Mendag Lutfi.
Editor : Muhammad Andi Setiawan