MUDAH marah lantas bagaimana untuk mengatasinya agar tak mudah marah. Agama Islam mengajarkan umatnya agar bisa menahan rasa marah dan lebih bersabar. Sebab dengan melakukannya akan memberi banyak keuntungan serta meraih banyak pahala dari Allah Subhanahu wa ta'ala.
Perasaan marah, jengkel, atau kesal merupakan hal yang manusiawi. Kondisi ini juga menjadi salah satu ujian bagi kaum Muslimin.
Jika perasaan marah terus diikuti dan diluapkan maka bisa jadi akan merugikan diri sendiri serta orang lain.
"Akibatnya dapat merugikan diri sendiri, keluarga, orang dekat, lingkungan sekitar, bahkan orang lain yang tidak dikenal," ujar Ketua Forum Komunikasi Dai Muda Indonesia (FKDMI) Jakarta Timur Ustadz Asroni Al Paroya kepada MNC Portal beberapa waktu lalu.
Ia melanjutkan, ketika perasaan marah atau jengkel datang dianjurkan membaca doa untuk meredamnya. Bacaan ini akan menghilangkan rasa marah pada diri manusia.
Berikut bacaan doa untuk menghilangkan rasa marah atau jengkel dalam diri:
1. Perbanyak membaca ta’awudz
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
A’udzu billahi minasy syaithonir rojiim
Artinya: "Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk."
2. Banyak berzikir
"Kedua, jika sudah mulai jengkel atau emosi sudah naik, hendaknya tengadahkan kepala ke atas langit sambil berzikir mengngingat Allah Subhanahu wa ta’ala," lanjut Ustadz Asroni Al Paroya.
Tasbih (Subhanallah): Maha Suci Allah.
Tahmid (Alhamdulillah): Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.
Takbir (Allahu Akbar): Allah Maha Besar.
3. Baca doa dihilangkan kemarahan
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْلِىْ ذَنْبِىْ وَاذْهِبْ غَيْظَ قَلْبِىْ وَاَجِرْنِىْ مِنَ الشَّيْطَانِ
Allohummaghfir lii dzambii wadzhib ghoidzho qolbii wa ajirnii minasy syaithooni
Artinya: "Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku, hilangkanlah kemarahan hatiku dan selamatkanlah aku dari kejahatan setan."
"Doa tersebut dapat dibaca saat kondisi sedang marah. Dengan membacanya, kita sedang memohon kepada Allah Subhanahu wa ta'ala agar diampuni dosa-dosa dan dihilangkan sifat marah, serta diselamatkan dari godaan dan kejahatan setan," pungkasnya.
Wallahu a'lam bishawab.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta