3. Bermurah Hati, Tidak Menjatuhkan Harga Dagangan Orang Lain
Dalam berdagang, Nabi Muhammad tidak hanya fokus di kota Mekkah saja, tapi melakukan ekspor sampai ke negeri Syam seperti Palestina, Syria, Libanon dan Yordania. Namun beliau sangat menganjurkan untuk selalu bermurah hati, menjauhi sumpah yang berlebihan untuk mempromosikan, tidak menyaingi harga jual orang lain (perang harga) dan tidak memotong jalur distribusi.
Beliau tidak hanya memikirkan bagaimana caranya menaikkan omzet perdagangan untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan.
4. Kejujuran
Kejujuran adalah kata kunci Nabi Muhammad SAW dalam menerapkan bisnis atau perniagaannya. Dengan menerapkan konsep kejujuran ini, kegiatan bisnis akan penuh dengan muatan etika dan moral yang berakar pada ajaran Al-Quran dan Sunnah.
Dalam buku Strategi Andal dan Jitu Praktik Bisnis Nabi Muhammad karya Thorik Gunara dan Utus Hardiono Sudibyo, disebutkan soul marketing diawali dengan sikap jujur dan harus selalu diutamakan, karena setiap perusahaan pasti menginginkan pelanggannya setia, sedangkan untuk bisa setia maka kepercayaan harus dibentuk dengan sikap jujur.
Jejak bisnis Nabi Muhammad SAW yang menekankan pada kejujuran memang bukan alat untuk menciptakan keuntungan yang cepat, karena jika pengusaha ingin cepat untung malah biasanya enggan untuk jujur dengan sungguh-sungguh. Hanya karena tergiur untuk mendapatkan keuntungan dengan cepat, pengusaha biasa menebar janji palsu dan omong kosong.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta