get app
inews
Aa Text
Read Next : Tanggal Berapa Jatuhnya Lebaran dan Cuti Bersama 2023 ?

Niat Puasa Ramadhan 2024: Panduan Lengkap untuk Memulai Puasa dengan Niat yang Benar

Sabtu, 09 Maret 2024 | 23:41 WIB
header img
image : pixabay

Bagi umat Islam yang hendak menjalankan puasa wajib sepanjang Ramadhan, penting untuk memahami niat tersebut. Semua ulama sepakat bahwa puasa Ramadhan tidak sah tanpa niat.

Imam An Nawawi menjelaskan, secara bahasa niat (النية) dalam bahasa Arab berarti menginginkan sesuatu atau bertekad untuk mendapatkannya. Sedangkan Imam Al Baidhawi menjelaskan niat adalah dorongan untuk melakukan sesuatu berdasarkan suatu tujuan.

Dalam kitab fiqih 'Islam wa Adillatuhu', Prof Dr Wahbah Az Zuhaili menjelaskan bahwa menurut istilah syara’, niat adalah tekad hati untuk melakukan amalan fardhu atau yang lain. Niat dengan hanya mengucapkan di lisan belum dianggap cukup. Melafazkan niat bukanlah suatu syarat. Artinya, tidak harus melafazkan niat.

Namun menurut jumhur ulama selain mazhab Maliki, hukumnya sunnah dalam rangka membantu hati menghadirkan niat.
Sedangkan menurut mazhab Maliki, yang terbaik adalah tidak melafadzkan niat karena tidak ada contohnya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Kapan niat puasa Ramadan ini harus dijalankan? Menurut Prof Dr Wahbah Az Zuhaili, maknanya adalah keinginan secara umum (al iradah al kulliyah). Sehingga niat dari malam hari tetap dianggap sah dan niat tidak disyaratkan harus berbarengan dengan terbitnya fajar.
Bahkan menurut madzhab Syafi’i, niat puasa Ramadan berbarengan dengan terbitnya fajar tidak sah.

Karena sulitnya menepatkan niat puasa menjelang terbitnya fajar, maka niat puasa Ramadan boleh dilakukan pada malam hari, boleh pula pada waktu sahur. Yang tidak boleh jika niat dilakukan setelah terbitnya fajar. Berbeda dengan puasa sunnah yang niatnya boleh dilakukan saat pagi.

Syaikh Abdurrahman Al Juzairi dalam Fikih Empat Mazhab menjelaskan, menurut madzhab Syafi’i, Hanbali dan Hanafi, niat puasa Ramadhan harus diperbarui setiap hari puasa, pada malam hari sebelum tiba waktu fajar. Sedangkan menurut mazhab Maliki, niat puasa Ramadan cukup dilakukan sekali di awal asalkan tidak terpotong sakit atau safar yang mengakibatkan tidak puasa.

Menurut mazhab Syafi’i, niat puasa Ramadan tidak bisa diwakili dengan makan sesuatu pada saat sahur. Kecuali jika saat makan sahur terbetik dalam pikirannya bahwa besok akan berpuasa. Sedangkan menurut mazhab Hanafi, niat puasa Ramadan bisa diwakili dengan makan sahur. Kecuali jika saat makan itu berniat bukan untuk berpuasa.

Lafadz Niat Puasa Ramadan

Dalam mazhab Syafi’i, lafadz niat puasa Ramadan adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ الشَّهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma ghodin ‘an adaa-i fardhisy syahri romadhoona hadzihis sanati lillaahi ta’aala

Artinya: “Aku niat puasa pada hari esok untuk melaksanakan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Ta’ala”

Sedangkan menurut Mazhab Hanbali (Hanabilah), siapa yang hatinya terbersit keinginan bahwa besok akan puasa, maka itu sudah dianggap niat.

Doa Sahur

Dalam kitab-kitab hadis, tidak ada doa khusus ketika makan sahur. Demikian pula dalam kitab-kitab fiqih terkemuka (Fiqih Sunnah, Fiqih Islam wa Adillatuhu, Fiqih Empat Madzhab), hanya dicantumkan doa buka puasa namun tidak dicantumkan doa sahur.

Dengan demikian, doa sebelum makan sahur sama dengan doa sebelum makan. Yakni membaca:

بِسْمِ اللَّهِ

Bismillah

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah” Sedangkan doa yang lebih populer namun dipersoalkan keshahihannya adalah:

Doa sahur 2

اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Allohumma baariklanaa fiimaa rozaqtanaa wa qinaa ‘adzaaban naar

Artinya: “Ya Allah, berkahilah untuk kami apa yang Engkau karuniakan kepada kami dan peliharalah kami dari adzab neraka” (HR. Imam Malik dalam Al Muwatha’)

Sebagaimana penjelasan di atas, saat sahur ini sangat baik untuk berniat puasa. Niat puasa Ramadan sebaiknya dilakukan saat sahur agar tidak ketinggalan (terdahului terbitnya fajar).

Sebab menurut jumhur ulama selain mazhab Syafi’i, makan sahur sudah dianggap niat puasa Ramadhan, kecuali saat makan sahur berniat tidak puasa. Sedangkan menurut madzhab Syafi’i, makan sahur tidak dianggap niat puasa Ramadan kecuali jika makan sahurnya disertai niat puasa Ramadan.


Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Senin, 04 Maret 2024 - 14:19 WIB oleh Widaningsih dengan judul "Bacaan Niat Puasa Ramadan Lengkap". Untuk selengkapnya kunjungi:
https://kalam.sindonews.com/read/1333519/68/bacaan-niat-puasa-ramadan-lengkap-1709535821

Editor : Muhammad Andi Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut