MEDIA sosial menjadi sarana paling efektif dalam menyebarkan segala informasi. Kemudahan mengakses media sosial sudah dirasakan hampir seluruh lapisan masyarakat, mulai dari anak-anak hingga orang lanjut usia. Informasi yang disebarkan dapat berupa tulisan, video, musik, dan gambar.
Salah satu yang menarik perhatian dunia maya saat ini yaitu dengan adanya TikTok. TikTok menjadi salah satu media sosial yang paling sering diakses oleh seluruh lapisan masyarakat secara mendunia. Media sosial TikTok ini menyajikan beragam informasi yang dikemas dalam bentuk video. Konten video yang ada juga beragam, mulai dari konten memasak, hiburan, ilmu pengetahuan, tips-tips dalam hidup, kesehatan, olahraga, agama, sampai politik.
Yang membuat TikTok ini banyak diakses oleh banyak orang yaitu karena ramainya dance challenge atau tarian viral yang bisa menyebar sampe ke seluruh dunia. Adanya dance challenge ini memberikan damapak juga bagi siapapun yang menontonnya, khususnya pada anak-anak.
Banyak dijumpai anak-anak zaman sekarang yang mengerti bahkan update mengenai tarian yang sedang viral di media sosial. Mereka tak hanya menonton, tetapi juga melakukannya bersama dengan teman ataupun keluarganya. Tarian viral atau dance challenge ini juga bermacam-macam, ada yang berasal dari luar, ada juga yang diciptakan oleh masyarakat lokal.
Mengikuti atau melakukan tarian-tarian yang viral memang diperbolehkan, ada dampak positif yang dapat diambil seperti dapat menyalurkan emosi, sebagai bentuk mengekspresikan diri melalui gerakan tubuh yang dapat membantu mereka mengembangkan keterampilan ekspresi diri, dan berkaitan dengan keterampilan motorik yang melibatkan gerakan tubuh secara kompleks.
Dari situlah, anak dapat membangun kepercayaan dirinya melalui gerakan-gerakan yang mereka lakukan dan dapat mengenali emosi serta mengekspresikannya dengan bebas. Kepercayaan diri ini sangat penting ditanamkan pada diri anak, salah satunya melalui penampilan tarian sederhana seperti ini. Jadi, anak akan terbiasa percaya diri untuk tampil di depan banyak orang. Secara tidak langsung, hal ini dapat membuat anak menjadi aktif dan menumbuhkan sikap kreatifnya.
Disamping dampak positif yang dapat dirasakan, ada juga dampak negatif yang perlu diperhatikan yaitu menurunnya moral anak karena melakukan gerakan yang terlalu berlebihan. Beberapa dance challenge mungkin menekankan citra tubuh tertentu atau gerakan tarian yang mendorong pemikiran tentang penampilan fisik.
Hal ini dapat memengaruhi persepsi anak-anak tentang tubuh mereka sendiri. Biasanya tarian yang dimaksud yaitu tarian yang seharusnya dilakukan oleh orang dewasa tetapi justru banyak anak-anak yang ikut memviralkan tarian tersebut. Sehingga penting bagi setiap orang tua atau orang dewasa senantiasa untuk mengawasi anak-anaknya agar tidak mengikuti trend yang negatif.
Selain adanya tarian viral yang bernuansa modern, ada juga konten yang menyajikan tarian edukatif dan bernuansa tradisional. Contohnya seperti tutorial tarian daerah, tarian pagelaran yang dibawakan oleh beberapa anak di sekolah, dll. Hal tersebut tentunya dapat menjadi referensi tontonan yang baik bagi anak untuk belajar tari tradisional.
Jadi, tidak semua konten tarian viral atau dance challenge tersebut bermakna negatif, karena ada juga sisi positif yang dapat kita lihat. Memperlihatkannya pada anak juga harus dengan pengawasan orang dewasa (orang tua) agar anak tidak salah dalam menonton atau memeragakan apa yang dilihatnya di sosial media.
Oleh :
1. Natasya Febriany (Mahasiswi PGSD)
2. Dr. Eka Titi Andaryani, S.Pd., M.Pd (Dosen PGSD FIPP Universitas Negeri Semarang)
Editor : Muhammad Andi Setiawan