get app
inews
Aa Read Next : Hari Ini, Ridwan Kamil Mewakili Wisuda Putranya Almarhum Eril : Begini Penjelasannya

Cepat Beradaptasi dengan Digital, Perputaran Uang Digital Mencapai 220 Miliar Dolar

Rabu, 23 Agustus 2023 | 14:05 WIB
header img
Ridwan Kamil dalam Indonesia Digital Conference di Bandung (sumber: MNC Portal)

BANDUNG, iNewsSalatiga.id - Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang memiliki jumlah pengguna internet tertinggi, mencapai 204 juta individu. Selain itu, Indonesia juga memegang rekor sebagai negara dengan jumlah pengguna nomor ponsel terbanyak, yakni mencapai 350 juta pengguna. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyampaikan informasi ini dalam acara Indonesia Digital Conference (IDC) yang berlangsung di Hotel El Royale, Kota Bandung, pada Rabu (23/8/2023).

"Kita harus bangga Indonesia adalah pengguna internetnya luar biasa, pertahun lalu 204 juta dan kalau tidak salah jumlah nomor HP yang beredar sudah diatas 350 juta," ujar Kang Emil, sapaan akrabnya.

"Paling banyak itu bapak-bapak Hpnya ada tiga, empat saya juga ga ngerti. Mungkin satu buat bisnis, satu buat istri, satu buat lain-lain. Polisi juga sampai 4 Hp nya," tambahnya.

Di samping itu, masyarakat Indonesia memiliki kecenderungan untuk tidak dapat berpisah dari ponsel. Oleh karena itu, Indonesia mencatatkan diri sebagai negara di mana penggunaan ponsel mencapai durasi terpanjang, yakni rata-rata 5,7 jam setiap harinya.

"Tipikal dari wajah-wajahnya saya tau Anda tidak bisa lepas dari Hp dan kita adalah negara yang penggunaan Hp nya paling lama sedunia itu adalah netizen Indonesia 5,7 jam perhari," imbuhnya.

Menurut Kang Emil, hasil survei dari Microsoft menyatakan bahwa netizen Indonesia dikenal sebagai netizen paling julid di kawasan Asia Pasifik.

"Saking tidak terimanya di survei terjulid, netizen Indonesia menyerbu akun Instagram Microsoft sampai di take down untuk menunjukkan the power of nyinyir, julid is real," ujar Kang Emil.

Hikmah yang bisa dipetik dari situasi ini adalah bahwa dalam setiap perubahan yang disebabkan oleh disrupsi, terdapat aspek positif dan negatif, hal ini juga berlaku untuk disrupsi digital.

"Poin saya disetiap disrupsi ada sisi baik, ada the dark side of disruption, saya sebagai pemimpin ga hanya dorong-dorong yang positif tapi juga harus menyiapkan benteng terhadap sisi gelap itu dan negara harus siap terhadap hal tersebut," katanya.

Namun di sisi lain, era disrupsi ini juga membuka peluang yang luas bagi pertumbuhan ekonomi digital. Fakta ini terbukti dengan capaian transaksi uang elektronik di Indonesia yang mencapai jumlah yang mengesankan, yaitu 220 miliar dolar.

"Alhamdulillah 220 miliar dollar itu uang perputaran dari yang namanya ekonomi digital. Jadi negara kita itu paling cepet urusan bikin Apps. Dari jodoh, bisnis, ngutang semua ada Apps nya. Indonesia itu negara yang paling cepat beradaptasi mengamalkan digital," tandasnya.

Editor : Muhamad Andi Setiawan

Follow Berita iNews Salatiga di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut