4. Tekanan Eksternal
Berbagai kekuatan asing dan lokal, termasuk VOC, memberikan tekanan pada kedua belah pihak, mendorong mereka untuk mencari dukungan dan perlindungan dalam upaya mengamankan posisi mereka. Selain itu, terdapat upaya mediasi dari pihak ketiga. Tokoh-tokoh berpengaruh dan penguasa lokal turut berusaha untuk mengakhiri konflik dan merestrukturisasi hubungan antara VOC dan Mataram.
5. Pertimbangan Ekonomi
VOC memiliki kepentingan besar dalam mengamankan wilayah-wilayah perdagangan dan jalur perdagangan rempah-rempah. Di sisi lain, Mataram mungkin merasa terdesak untuk mencari solusi yang menguntungkan baik secara ekonomi maupun stabilitas.
Dalam konteks inilah Perjanjian Salatiga muncul sebagai upaya untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung lama. Perjanjian ini merestrukturisasi wilayah-wilayah dan hubungan kekuasaan antara VOC dan Mataram. Meskipun berakhirnya konflik secara resmi, dampak dan implikasi dari perjanjian ini terus memainkan peran dalam dinamika politik dan ekonomi di wilayah tersebut, menciptakan perubahan yang meluas dan jangka panjang.
Hasil Perjanjian
Perjanjian Salatiga memuat beberapa hal, yaitu:
1. Raden Mas Said diangkat menjadi Pangeran Miji, sebuah gelar yang memberinya status setingkat dengan raja-raja di Jawa.
2. Pangeran Miji dilarang duduk di Dampar Kencana, takhta kerajaan.
3. Pangeran Miji memiliki hak untuk menyelenggarakan upacara penobatan raja dan menggunakan semua perlengkapan raja.
4. Pangeran Miji tidak diizinkan untuk memiliki Balai Witana.
5. Pangeran Miji tidak diizinkan memiliki alun-alun dan sepasang ringin kembar.
6. Pangeran Miji tidak diperbolehkan melakukan hukuman mati.
Sebagai bagian dari perjanjian, Pangeran Miji diberikan tanah lungguh seluas 4000 cacah yang tersebar di wilayah-wilayah seperti Kaduwang, Nglaroh, Matesih, Wiroko, Haribaya, Honggobayan, Sembuyan, Gunung Kidul, Kedu, dan Pajang, baik di sebelah utara maupun selatan.
Alasan Dipilihnya Kota Salatiga
Alasan mengapa Kota Salatiga dipilih menjadi tempat penyesesaian konflik antara VOC dengan Kesultanan mataranm adalah karena lokasinya yang strategis, terletak di tengah-tengah Jawa tengah serta memiliki akses yang mudah ke penjuru wilayaj Jawa. Selain itu karena Salatiga merupakan tempat peristirahatan pada masa Kolonial belanda. Salatiga dikenal menjadi daerah peristirahatan bagi bangsa Eropa.
Editor : Muhammad Andi Setiawan