"Tidak ada keraguan bahwa negara, yang dulunya 'Swiss dari Timur Tengah' telah menjadi neraka di Bumi, dan hal seperti itu tidak terjadi secara kebetulan."
Adapun Turki, yang berfungsi sebagai pusat gempa, dia menulis: "Kami tidak tahu apa yang terjadi dengan Turki, yang memfitnah kami di setiap arena yang memungkinkan, tetapi jika Tuhan mengungkapkan bahwa Dia akan membuat keputusan atas musuh kita, kita tahu bahwa semua yang terjadi adalah untuk membersihkan dunia dan menjadikannya lebih baik."
Eliyahu, yang merupakan ayah dari anggota Parlemen sayap kanan dan menteri warisan Israel, Amihai Ben-Eliyahu, telah berulang kali menimbulkan kontroversi atas pernyataan anti-Palestina dan anti-Arabnya, dan telah didakwa menghasut rasisme.
Pada 2008, dia meminta pemerintah untuk melakukan "balas dendam yang disetujui negara" terhadap orang Arab untuk memulihkan apa yang dia gambarkan sebagai pencegahan Israel setelah serangan di sebuah sekolah Yahudi di Yerusalem.
Selanjutnya, pada 2019, dia memberi tahu para remaja yang diduga membunuh seorang wanita Palestina di Tepi Barat bahwa mereka tidak perlu takut akan penjara karena di sanalah jalan menuju kekuasaan politik dimulai. Komentarnya itu mendorong beberapa kelompok hak asasi manusia (HAM) untuk menyerukan tindakan disipliner dan tuntutan pidana terhadapnya.
Editor : Muhammad Andi Setiawan