LAMPUNG,iNewsSalatiga.id - Minta uang ke ibunya tidak diberi, Pemuda berinisial S (19) alias Dedet yang masih berusia 19 tahun di Kecamatan Katibung, Lampung Selatan tega memperkosa ibu kandungnya sendiri EY (37).
Lebih parahnya lagi, bukan hanya menyetubuhi ibunya sendiri, pemuda ini juga menyekap adik kandungnya yang masih dibawah umur lalu memperkosanya dengan ancaman pembunuhan. sejak tahun 2021 hingga 2022
Anggota Unit Reskrim Polsek Katibung yang mengetahui informasinya segera meringkus pelaku.
Berawal dari pelaku yang meminta uang tetapi tidak diberi akhirnya membuat pelaku mengamuk. Ibunya yang takut karena diancam lalu pergi ke luar rumah.
Untuk melampiaskan amarahnya, pelaku menyeret adiknya (S) yang sedang berada di dalam kamar lalu memperkosanya. Korban lalu menceritakan hal tersebut ke-ibunya yang sudah kembali, korban diancam akan dibunuh jika tidak menuruti kemauan kakanya tersebut.
Sudah tidak kuat lagi dengan perbuatan anaknya yang bejat, EY kemudian melapor ke perangkat desa dan dengan bersama melapor ke ke Polsek Katibung.
Mendapat laporan itu, petugas kemudian melakukan penyelidikan dan berbasil menangkap pelaku di desanya," Kapolsek Katibung AKP Aos Kusni Palah, Selasa (27/12/2022).
Ia mengatakan polisi menangkap pelaku karena terlibat kasus persetubuhan dengan ancaman dengan hubungan sedarah (incest) dengan korban adalah ibu kandung dan anak gadis yang masih dibawah umur yang tidak lain adalah adik pelaku.
"Pelaku memaksa hubungan intim dengan ibu dan adik kandung masing-masing dua kali, tindakan itu dilakukan disertai ancaman akan membunuh para korban jika melawan dan terjadi di rumah sendiri," ujar Kusni Palah.
Dari hasil pemeriksaan, pertama kali pelaku menggauli ibu kandung pada 2021 dan kedua kalinya pada pertengahan tahun 2022. Namun, hubungan intim sedarah yang dilakukan pelaku ternyata tidaknya hanya pada ibu korban tapi juga adik pelaku dengan mengurung adiknya didalam kamar dan kemudian pelaku mengancam akan dibunuh jika tidak menuruti kemauan pelaku.
Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, pelaku kini mendekam di sel tahanan Polsek Katibung dan akan dijerat dengan Pasal 81 Ayat (2) UU No.17 Tahun 2016 tentang perlindungan anak dan perempuan dengan ancaman hukuman 18 tahun penjara.
Editor : Muhammad Andi Setiawan