get app
inews
Aa Read Next : Libas Belgia, Maroko Sabet Rekor 3 Kemenangan Sepanjang Sejarah Piala Dunia

Netizen : Jerman Tuntut Kebebasan LGBT Setelah Bungkam Perjuangan Kemanusiaan Ozil

Kamis, 24 November 2022 | 11:23 WIB
header img
Timnas Jerman lakukan aksi tutup mulut untuk menyuarakan kebebasan LGBT mereka yang direnggut, (Foto : Twitter/DFB_team_En)

SALATIGA,iNews.id - Setelah Timnas Jerman melakukan aksi bungkam sebelum bertanding melawan Timnas Jepang, Netizen langsung menghubungkan dengan kasus yang pernah dialami Mesut Ozil di kesebelasan Der Panzer tersebut.

Ini merupakan respons dari Manuel Neuer dan kolega yang dilarang menggunakan ban kapten “One Love” yang menyuarakan dukungan kepada LGBT. FIFA turun tangan dalam hal ini dan Jerman menyebutnya sebagai pembungkaman kebebasan berpendapat yang tertuang dalam Hak Asasi Manusia.
“Ini bukan tentang membuat pernyataan politik – hak asasi manusia tidak dapat dinegosiasikan. Itu harus diterima begitu saja, tetapi tetap saja tidak demikian. Itulah mengapa pesan ini sangat penting bagi kami,” tulis akun Twitter resmi Federasi Jerman, sebelum laga yang berakhir kekalahan 1-2 itu pada Rabu (23/11/2022).



“Menolak ban kapten kami sama dengan menolak kami bersuara. Kami berdiri dengan posisi kami,” lanjutnya.

Netizen meresponsnya dengan sinis. Mereka mengingatkan kembali Jerman terhadap apa yang pernah terjadi kepada Mesut Ozil

Pada 2018 lalu, atau di masa-masa Timnas Jerman menjadi bulan-bulanan di Piala Dunia, Ozil menjadi salah satu orang yang banyak disalahkan. Narasi tersebar menyinggung status Ozil sebagai pemain keturunan Turki.

Sentimen terus menyerang kepadanya saat dia melakukan foto bersama Presiden terpilih Turki saat itu, Recep Tayyip Erdogan. Tak hanya itu, Ozil terbilang cukup vokal membela muslim di Uyghurs yang diserang kasus kemanusiaan. Dia disebut tak nasionalis dan banyak tuduhan rasis.


Akhirnya tak lama kemudian, Ozil memutuskan mundur dari Timnas Jerman. Dia bersuara bahwa Timnas Jerman memandangnya sebagai pahlawan ketika menang, tapi imigran ketika kalah.

“Lalu membungkam suara Ozil ketika berbicara untuk Muslim Uyghur di kamp pelatihan itu diwajarkan? Bagus dengan standar ganda kalian,” tulis akun @tokkyoszn.

“Ketika Mesut Ozil berbicara tentang pemusnahan Muslim di Uyghur, dia dianiaya oleh Anda dan oleh semua negara Eropa, hari ini Anda berbicara tentang mencegah kebebasan berpendapat dan hak asasi manusia? Kontradiksi dengan kalian sendiri,” tulis akun @R_GR60.

“Anda mencegah Ozil dari pendapatnya ketika dia berbicara tentang Muslim, dan sekarang Anda menuntut pendapat Anda!!” tulis akun @Dr_SairaNaz.

Sampai hampir 10 jam pasca-laga yang digelar di Stadion Internasional Khalifa, Doha itu, nama Ozil masih menghangatkan trending Twitter.

Editor : Muhamad Andi Setiawan

Follow Berita iNews Salatiga di Google News Lihat Berita Lainnya
icon news update
Berita Terkini
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut