get app
inews
Aa Text
Read Next : Terlihat Sedih, Presiden Vladimir Putin Rayakan Natal Ortodoks Sendirian

Demi Menangkan Perang, Putin Sudah Beri Isyarat 'Hiroshimakan' Ukraina

Senin, 07 November 2022 | 18:47 WIB
header img
Vladimir Putin sudah beri isyarat 'Hiroshimakan' Ukraina untuk menangkan perang, (Foto : Okezone)

MOSKOW,iNews.id - Untuk keluar sebagai pemenang dalam perangnya, Presiden Rusia Vladimir Putin melontarkan referensi serangan bom nuklir di Hiroshima dan Nagasaki tahun 1945.

Referensi mengerikan itu disampaikan dalam percakapan telepon terbaru dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Itu diungkap sumber-sumber diplomatik yang mengetahui percakapan kedua pemimpin tersebut kepada Mail Online, Minggu (6/11/2022). Dengan melontarkan referensi itu, Putin mengisyaratkan akan "Hiroshima-kan" Ukraina untuk memenangkan perang Rusia.

“Putin mengungkapkan pandangan bahwa pengeboman—yang memicu penyerahan Jepang dan berakhirnya Perang Dunia II—menunjukkan bahwa ‘Anda tidak perlu menyerang kota-kota besar untuk menang,” kata sumber-sumber diplomatik tersebut.

Pada tahun 1945, AS menjatuhkan bom atom pertama mereka di Hiroshima, Jepang. Tiga hari kemudian, AS menargetkan kota kedua Jepang, Nagasaki.

Bom atom pertama dijuluki sebagai "Little Boy" dan bom atom kedua dijuluki "Fat Man". Ratusan ribu orang tewas dalam serangan mengerikan tersebut.


Vladimir Putin—yang telah menghadapi kemunduran dalam invasi Rusia ke Ukraina—sering mengancam bahwa dia dapat menggunakan senjata nuklir taktis untuk mengakhiri perang yang sedang berlangsung di Ukraina.

“Macron jelas khawatir. Kedengarannya seperti petunjuk yang sangat berat bahwa Putin mungkin meledakkan senjata nuklir taktis di timur Ukraina, sambil membiarkan Kiev tetap utuh," lanjut sumber-sumber diplomatik yang dikutip Mail Online.

“Itu tampaknya menjadi dorongan dari sambutannya.” Pemerintah Rusia maupun Prancis belum berkomentar atas laporan tersebut.

Dalam beberapa pekan terakhir, Rusia menuduh Ukraina merencanakan penggunaan bom yang dicampur dengan bahan radioaktif—yang populer dengan sebutan "bom kotor" untuk kemudian dituduhkan pada Moskow.

Namun, Ukraina menolak tuduhan itu. Inspektur nuklir PBB juga tidak menemukan bukti aktivitas yang mendukung rencana penggunaan "bom kotor" di Ukraina.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan bahwa tuduhan rencana penggunaan "bom kotor" itu salah. "Rusia sering menuduh orang lain atas apa yang mereka rencanakan sendiri," katanya.
 

Editor : Muhammad Andi Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut