Rusia, jelas Putin, akan meluncurkan hulu ledak nuklirnya hanya setelah mengonfirmasi bahwa agresor potensial telah meluncurkan yang menargetkan wilayah Rusia. Namun demikian, dia mencatat bahwa para penyerang harus tahu bahwa pembalasan tidak dapat dihindari dan bahwa mereka akan dihancurkan.
“Dan kami, sebagai korban agresi, sebagai martir, akan pergi ke surga sementara mereka akan mati begitu saja,” katanya.
"Mereka bahkan tidak akan punya waktu untuk bertobat," lanjut Putin saat itu.
Pada akhir Februari, Putin mengeluarkan perintah untuk meningkatkan tingkat kesiapan pasukan nuklir strategis Rusia tak lama setelah Moskow melancarkan serangan militernya terhadap Ukraina.
Rabu ini, presiden secara pribadi mengawasi latihan militer yang dilakukan oleh Kementerian Pertahanan Rusia yang memberlakukan serangan nuklir pembalasan.
Sementara itu, Rusia baru-baru ini memperingatkan bahwa Ukraina sedang bersiap untuk meluncurkan "bom kotor" untuk menjebak Moskow dan telah meminta sejumlah pihak seperti Amerika Serikat, Inggris, dan negara-negara lain untuk menyelidiki masalah ini.
Ukraina telah menolak tuduhan ini dan sebaliknya mengeklaim bahwa Rusia berencana untuk melakukan serangan nuklir taktis, yang juga dibantah oleh Kremlin.
Editor : Muhammad Andi Setiawan