Santri adalah sebuah identitas maka implementasi pada santri adalah dalam kehidupannya dianggap sebagai orang yang paham akan ilmu agama. Maka selalu memegang teguh prinsip hidup yang berdasarkan ajaran agama, Maka ketika diri santri melakukan kekeliruan atau sesuatu yang bias dari nilai-nilai ajaran agama dampak yang diambil ibarat menyakiti santri-santri lain yang memiliki identitas yang sama. Santri menjadi pribadi yang tidak hanya menilai ke-Islaman dari seberapa rajinnya beribadah, tapi juga bagaimana menebar manfaat pada sesama, ber-akhlakul karimah, bertanggungjwab, dan tidak menjadi masyarakat bersumbu pendek yang mudah terprovokasi. Menjadi umat yang tak hanya fanatik keberagamaan, tapi juga cinta pada keberagaman.
Lebih luas lagi diharapkan santri mampu menjadi mesin penggerak kesadaran kritis, menggeser kesadaran instan yang menjadi sasaran empuk pengembangbiakan hoax, pelintiran kebencian, bahkan benih terorisme dan ekstremisme
Dengan rutinitas dan ajaran inilah yang dalam diri santri disebut sebagai ketahuidan atau prinsip kehidupan yang berasal dari Tuhan. Satu nilai inilah yang menjadi diri santri selalu berpegang teguh pada prinsip hidup ketauhidan dalam kehidupannya. Prinsip hidup inilah santri akan dapat memiliki ilmu, namun Ketika santri yang tidak berilmu maka tidak akan memiliki prinsip hidup yang baik dan mulia. Santri berilmu akan mendapatkan kemulyaan, dengan prinsip mulya karena allah dan mengharap karunia Allah Swt.. SELAMAT HARI SANTRI TAHUN 2022.
Oleh: Dr. KH. Mukh Nursikin, M.SI
Pengasuh PP An-nur Pabelan Kab Semarang/Dosen Pascasarjana UIN Salatiga
Editor : Muhammad Andi Setiawan