"Karena itu, upaya penguatan moderasi beragama tidak bisa hanya dilakukan dengan cara-cara konvensional tatap muka, tapi juga memanfaatkan teknologi informasi," tegasnya.
Para guru harus mampu mengisi ruang digital dengan konten-konten moderasi beragama dan informasi yang valid. Wibowo mengajak guru PAI untuk menjalin sinergi dengan berbagai pihak dalam penguatan moderasi beragama. Misalnya, seperti halnya di Perguruan Tinggi Keagamaan, sekolah juga turut menjadi lokomotif gerakan moderasi beragama yang menyampaikan pesan agama yang damai dan toleran.
“Ini penting dan sangat relevan untuk menjadi wadah kontra narasi pemahaman keagamaan yang rigid," katanya.
Ketua FKUB Kabupaten Grobogan Abu Mansur menilai guru PAI memiliki posisi strategis dalam mencetak generasi bangsa yang berkualitas. Tak hanya adaptif terhadap perkembangan teknologi, guru PAI juga harus mentransformasikan nilai-nilai moderatisme Islam ke anak didik. "Guru PAI bisa jadi penjernih informasi sekaligus penanam ideologi yang tepat," terangnya.
Editor : Muhamad Andi Setiawan