MOSKOW,iNews.id - Negara Afghanistan menjadi miskin setelah dilanda konflik yang berkepanjangan. Sementara itu, cadangan dana Afghanistan yang tersimpan di luar negeri malah dirampok oleh Amerika Serikat.
Pemerintah AS di bawah Joe Biden secara sepihak berambisi untuk merebut uang puluhan triliun rupiah milik Afghanistan dengan dalih kompensasi bagi para korban serangan 9/11.
Untuk mencukupi kebutuhan minyak, Afghanistan memiliki keinginan untuk membeli sekitar 1 juta barel minyak dari Rusia. Hal tersebut diungkapkan Penjabat Menteri Perindustrian dan Perdagangan Afghanistan, Nuriddin Azizi, hari ini.
Seorang koresponden kantor berita Sputnik pada Minggu (14/8/2022) melaporkan bahwa delegasi Afghanistan yang dipimpin oleh Azizi telah tiba di Moskow. Sebuah sumber diplomatik di Moskow mengatakan, para delegasi tersebut termasuk perwakilan bisnis dan akan tinggal di Rusia selama beberapa hari.
“Kami menawarkan Rusia (pembelian) sekitar 1 juta (barel minyak). Jika (Rusia) dapat mengirimkannya lebih banyak, juga tidak masalah,” kata Azizi.
Menurut dia, Afghanistan tertarik untuk memperoleh pasokan minyak dari Rusia melalui metode barter. Jika Moskow tertarik dengan barang-barang dari Afghanistan, Kabul akan mengirimkannya untuk kemudian ditukar dengan minyak.
Sejak Rusia meluncurkan operasi militer khusus di Ukraina pada 24 Februari lalu, negara-negara Barat menjatuhkan sanksi bertubi-tubi kepada Moskow. Salah satu sanksi itu berupa embargo terhadap produk energi Rusia.
Tak hanya itu, Amerika Serikat bahkan juga berusha mengatur negara-negara lain yang hendak membeli minyak dari Moskow.
Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul " Tak Punya Uang... Afghanistan Ingin Beli Minyak Rusia dengan Cara Barter ", Klik untuk baca: https://www.inews.id/news/internasional/tak-punya-uang-afghanistan-ingin-beli-minyak-rusia-dengan-cara-barter/all.
Editor : Muhammad Andi Setiawan