BEIJING,iNews.id - Kematian mantan menteri (PM) Jepang Shinzo Abe yang ditembak mati saat berkampanye justru dirayakan oleh kubu nasionalis China.
Kubu nasionalis China menggunakan berbagai frasa antiempati di media sosial ketika mengomentari berita kematian Abe.
Abe (67) ditembak dua kali pada Jumat sekitar pukul 11.30 waktu setempat di kota Nara, dekat Kyoto, ketika dia memberikan pidato kampanye untuk Kei Sato, sesama anggota Partai Demokrat Liberal dan kandidat pemimpin untuk pemilu nasional.
Abe dilarikan ke rumah sakit dengan helikopter dan kemudian dinyatakan meninggal pada pukul 17.03. Menurut dokter, dia meninggal karena luka-lukanya terutama di sisi kanan leher.
Tersangka penembakan, Tetsuya Yamagami (41), seorang pria pengangguran asal Nara, ditangkap di tempat kejadian dan sedang diinterogasi oleh polisi dalam tahanan.
Foto dan rekaman video di lokasi kejadian menunjukkan tersangka berdiri di belakang Abe saat berpidato ketika dia menembaknya.
Seorang saksi mengatakan kepada NHK bahwa Yamagami tidak mencoba melarikan diri dari tempat kejadian setelah menembak Abe.
Yamagami, menurut laporan lokal, adalah mantan anggota Angkatan Laut Pasukan Bela Diri Jepang.
Editor : Muhammad Andi Setiawan