Tetapi, tidak ada gading yang tidak retak. Garis pertahanan Tumenggung Jalil yang terakhir di benteng Tundakan, akhirnya bisa dijebol Belanda. Tumenggung Jalil gugur dalam pertempuran penghabisan di benteng ini. Ketika perang berkecamuk, dia mengamuk terjun ke tengah-tengah musuh dan gugur. Jenazahnya lalu dimakamkan di suatu tempat tersembunyi, tetapi Belanda berhasil menemukan kuburan tersebut dari pengkhianat.
Kuburan itu lalu dibongkar kembali, tengkoraknya diambil dan disimpan di Negeri Belanda. Sedangkan sisa mayatnya dihancurkan. Tumenggung Jalil merupakan pejuang bangsa yang tidak mempunyai kubur. Dengan demikian, pemberontakan Tumenggung Jalil bisa dipadamkan oleh Belanda, dengan bantuan Danureja.
Sedangkan Mangkubumi, Pangeran Hidayat akhirnya diturunkan oleh Belanda.
Sumber tulisan:
1. Mohamad Idwar Saleh, Sri Sutjiatiningsih, Pangeran Antasari, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional, Buku Elektronik.
2. Nugroho Notosusanto, Sejarah Nasional Indonesia: Kemunculan Penjajahan di Indonesia, Balai Pustaka, 2008.
3. Rosi Rosmala Dewi, Pahlawan di Dunia Sagara, AE Publishing, Buku Elektronik.
4. Tumenggung Jalil, dikutip dari Wikipedia.
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Kamis, 07 Juli 2022 - 05:32 WIB oleh Hasan Kurniawan dengan judul "Tumenggung Jalil, Pejuang Kalimantan Selatan yang Kepalanya Disimpan di Negeri Belanda". Untuk selengkapnya kunjungi:
https://daerah.sindonews.com/read/819523/29/tumenggung-jalil-pejuang-kalimantan-selatan-yang-kepalanya-disimpan-di-negeri-belanda-1657145266?showpage=all
Editor : Muhammad Andi Setiawan