JENEWA,iNews.id - Dewan Keamanan (DK) diminta Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres untuk memperpanjang persetujuan pengiriman bantuan dari Turki ke jutaan orang yang membutuhkan di barat laut Suriah.
"Kita tidak boleh menyerah untuk orang-orang Suriah," terangnya, Senin (20/6/2022), dikutip Antara.
Mandat PBB, yang mengizinkan pengiriman dari Turki ke barat laut yang dikuasai oposisi Suriah, berakhir pada 10 Juli.
Sekutu Suriah, Rusia, berpendapat operasi jangka panjang itu melanggar kedaulatan dan integritas teritorial Suriah.
Lebih banyak bantuan yang harus dikirim dari dalam negeri meningkatkan kekhawatiran oposisi bahwa makanan dan bantuan lainnya akan berada di bawah kendali pemerintah.
Guterres mengatakan pada tahun lalu PBB telah melakukan lima pengiriman semacam itu ke oposisi yang dikendalikan barat laut, tetapi tidak "pada skala yang diperlukan untuk menggantikan respons lintas batas besar-besaran."
"Saya sangat mengimbau anggota Dewan untuk mempertahankan konsensus tentang upaya mengizinkan operasi lintas batas. Adalah keharusan moral untuk mengatasi penderitaan dan kerentanan 4,1 juta orang di daerah yang membutuhkan bantuan dan perlindungan," ungkapnya.
Guterres mengatakan 80 persen dari mereka yang membutuhkan di barat laut Suriah adalah perempuan dan anak-anak.
Setiap bulan, sekitar 800 truk mengirimkan bantuan dari Turki di bawah operasi PBB, yang diminta Guterres untuk diperpanjang satu tahun lagi.
Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB Linda Thomas-Greenfield yang mengunjungi perbatasan Turki awal bulan ini, mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa mereka harus membuat "keputusan hidup atau mati" dan bahwa lebih banyak bantuan diperlukan.
"Bantuan lintas jalur saja tidak bisa memenuhi kebutuhan mendesak di lapangan. Bisa mencapai ribuan, tetapi tidak jutaan. Lebih banyak bantuan diperlukan," kata dia.
Pada 2014, Dewan Keamanan mengizinkan pengiriman bantuan kemanusiaan ke daerah-daerah yang dikuasai oposisi di Suriah dari Irak, Jordania, dan dua titik di Turki. Namun, hak veto yang digunakan Rusia dan China telah mengurangi pintu masuk bantuan menjadi hanya satu titik di perbatasan Turki.
Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB Dmitry Polyanskiy menggambarkan upaya PBB yang "menyedihkan" untuk mengirimkan bantuan ke barat laut Suriah dari dalam negeri.
Duta Besar China untuk PBB Zhang Jun mengatakan operasi bantuan lintas batas adalah "pengaturan yang luar biasa" dan bahwa garis waktu perlu disepakati untuk mengakhirinya dan transisi ke pengiriman dari dalam negeri.
Editor : Muhammad Andi Setiawan