SALATIGA,iNews.id – “Tidak ada tempat istirahat bagi orang yang punya akal dalam mencari ilmu apalagi bagi anak-anak. Mudah-mudahan ada pemimpin (yang lahir) di negeri ini, di kota ini, (alumni) dari MI Pulutan.” Terang Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Salatiga, H. Taufiqur Rahman, S.Ag, M.Si. dalam acara Wasana Warsa MI Ma'arif Pulutan di Hotel Laras Asri Resort & Spa, Senin (13/06/2022).
Dalam sambutan serta tausiyahnya dalam acara yang dihadiri sekitar 300 orang (terdiri dari; siswa wisudawan, orangtua/wali, guru dan karyawan dan segenap tamu undangan) beliau juga menyampaikan bahwa Raslullah SAW bersabda:
كُنْ عَالِمًا أَوْ مُتَعَلِّمًا أَوْ مُسْتَمِعًا أَوْ مُحِبًّا وَلَا تَكُنْ خَامِسًا فَتَهْلِكَ (رواه بيهقى)
“Jadilah engkau orang yang berilmu, atau orang yang menuntut ilmu, atau orang yang mau mendengarkan ilmu, atau orang yang cinta dengan ilmu. Dan janganlah engkau menjadi orang yang kelima maka kamu akan celaka.” (HR. Baihaqi)
“Rasul SAW memerintahkan umatnya menjadi ‘Alim (orang berilmu, guru, ustad, kyai). Jika belum sanggup, jadilah Muta’allimaan (orang yang menuntut ilmu, murid, pelajar, santri) atau menjadi pendengar yang baik (Mustami’an), paling tidak menjadi Muhibban; pecinta ilmu, menyumbangkan harta, tenaga, atau pikiran, atau mendukung majelis-majelis ilmu. Jadilah salah satu dari keempat itu, jangan jadi orang yang kelima (Khoomisan), yaitu tidak jadi guru, murid, pendengar, juga tidak menjadi pecinta ilmu. Maka engkau akan rusak!” jelasnya.
Beliau mengapresiasi kegiatan wasana warsa ini sebagai acara yang dapat mengikat batin antara siswa (alumni) dengan madrasah.
“Betapa banyak tempat di dunia ini yang dikunjungi. Tapi ingat kerinduannya tetap pada tempat yang pertama. Kegiatan seperti ini menjadi ikatan batin antara siswa dengan MI Ma’arif Pulutan (sebagai jenjang pendidikan dasar).” ucapnya.
Kepada 115 Orangtua/Wali siswa yang hadir, beliau juga menyampaikan nasihatnya tentang kewajiban orangtua terhadap putra-putrinya.
“Rasulullah bersabda: Sesungguhnya di antara kewajiban orang tua terhadap anaknya adalah memberikan nama yang baik, mengajarkan tulis-menulis dan menikahkan apabila telah sampai pada waktunya. Kewajiban bapak/ibu yang pertama sudah, yang kedua juga sedang dilaksanakan. Tugas mengajarkan ilmu sebenarnya adalah orangtua, oleh karenanya Kerjasama antara orangtua dengan guru sangat penting." ungkap beliau.
Beliau juga menambahkan salah satu langkah orangtua supaya putra-putrinya mendapatkan ilmu yang barokah.
“Sering-sering tilik tempat dimana anak kita menuntut ilmu, tanyakan perkembangannya. Itu yang menjadi ilmu barokah. Mencari ridho guru itu yang terpenting.” Tambah beliau.
Editor : Muhammad Andi Setiawan
Artikel Terkait