TulungagungiNews.id- Masyarakat bibi pantai Tulungagung menggelar upacara adat Labuh Laut Semboyo sebagai upaya untuk melestarikan budaya nya, upacara tersebut di lakukan pada (3/6/2022) sebagai bentuk rasa syukurmereka.
Tradisi ini digelar sejak satu abad silam, dan menjadi tradisi tahunan warga nelayan Pantai Sine. Upacara adat Labuh Laut Sembonyo dimulai sekitar 10.00 WIB, dimulai dengan melakukan kenduri bersama. Setelah itu, warga nelayan melakukan iring-iringan menuju ke bibir pantai melarungkan sesajen serta beberapa olahan hasil laut.
Ketua Panitia Labuh Laut Sembonyo, Jaiman mengatakan upacara adat labuh laut sembonyo merupakan acara tahunan yang digelar oleh warga nelayan. Tujuanya adalah, wujud rasa syukur terhadap Tuhan atas limpahan rizki yang diberikan dari laut. “Labuh laut ini sudah lama dilakukan, karena tradisi ini merupakan peninggalan leluhur. Umurnya sudah lebih dari satu abad,” ujarnya.
Jaiman menjelaskan, pelaksanaan upacara adat labuh laut sembonyo ini juga didasarkan pada penanggalan jawa. Dimana setiap pelaksanaan, hanya dilakukan pada Bulan Sela, Jumat Kliwon. Dimana penetapan pelaksaan itu sudah dari turun temurun.
“Saat pandemi Covid-19 dua tahun lalu, upacara adat labuh laut sembonyo hanya dilakukan sederhana, tidak seperti saat ini,” ujarnya.
Pria berkumis itu mengungkapkan, untuk sesaji yang dilarungkan juga beraneka ragam. Karena wujud syukur dari laut, maka yang dilarungkan adalah penggambaran jenis-jenis ikan. Mulai dari ikan tongkol, layur, gurita dan tuna.
“Kami berharap dengan adanya upacara adat labuh laut sembonyo ini bisa menjaga tradisi dari leluhur. Selain itu juga bisa meningkatkan pariwisata serta perekonomian masyarakat sekitar,” papar dia.
Editor : Muhammad Andi Setiawan
Artikel Terkait