JAKARTA,iNews.id - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi merespon desakan petani sawit untuk mencabut larangan ekspor CPO karena dianggap merugikan. pemerintah gin fokus pada pendistribusian minyak goreng sampai ke tangan masyarakat dengan harga terjangkau terlebih dahulu. Setelah hal itu beres, ia baru fokus pada relaksasi ekspor bahan baku minyak goreng/CPO beserta turunannya.
Dia mengatakan, bahwasanya saat ini pemerintah tengah menggenjot program MigorRakyat lewat aplikasi Gurih Indomarko dan Warung Pangan agar bisa mencapai 10 ribu titik lokasi. Sebab, saat ini baru 1.200 lokasi yang mengimplementasikan program baru tersebut.
"Sekarang kita mau bagaimana program ini bisa cepat dulu karena sejauh ini sudah 1.200 titik. Mudah-mudahan minggu depan bisa mencapai 5 ribu titik dan terus agar bisa capai 10 ribu titik. Kalau itu tercapai baru kita bahas lagi soal itu (ekspor CPO)," ucap Lutfi.
Lebih lanjut dia menerangkan, program MigorRakyat ini akan difokuskan pada masyarakat berpenghasilan rendah. Untuk pemilihan titik lokasi pun Kemendag lebih tertuju pada warung-warung yang dekat dengan pasar rakyat khususnya pada wilayah yang padat penduduk.
"Jadi kita akan menentukan titik pasarnya yang dekat dengan pasar rakyat. Jadi akan dipilih titik yang padat penduduknya. Akan kita datangi lokasi-lokasinya supaya bisa kita identifikasikan dan bisa mendapatkan program migor ini," beber Mendag.
Karena titik-titik yang dipilih ini padat penduduk, ungkap Lutfi, pemanfaatan teknologi digital diharapkan bisa mengurai antrean sebagaimana yang pernah terjadi sebelum-sebelumnya. Selain itu lewat aplikasi ini diharapkan bisa membantu proses distribusi dengan baik.
Editor : Muhammad Andi Setiawan
Artikel Terkait