Ketika hidayah Allah Swt datang tidak ada satupun yang dapat menolak, banyak sekali yang masuk Islam dan menjadi muallaf karena datangnya hidayah Allah Swt.
Salah satunya adalah Robert Carter yang nama Muslim-nya adalah Muhammad Ali asal London, Inggris.
Ia pun membagikan kisahnya, bagaimana akhirnya memutuskan menjadi seorang mualaf. Robert mengatakan mantap membaca dua kalimat syahadat pada usia 16 tahun dan itu adalah keputusan terbesar yang luar biasa dalam hidupnya.
"Sejak itulah saya merasa dengan pasti, jika ini adalah keputusan terbaik yang pernah kubuat dalam hidup," katanya dalam tayangan di kanal YouTube Renung Kalbu.
Dia mengungkapkan bahwa seluruh keluarganya adalah non-Muslim. Bahkan sejak usianya masih kecil, ibunya memasukkannya ke sekolah mingguan. Namun hal itu tidak ia seriusi, malah asyik melalui waktu main game serta bersenang-senang.
"Selebihnya saya hanya bermain game, bersenang-senang. Sampai masuk di usia 10 tahun, ibuku memberikan kebebasan kepada anaknya untuk memahami perspektif perbedaan aspek dalam agama," terangnya.
Robert mengatakan bahwa dirinya dan kedua adik perempuannya adalah anak broken home. Kedua orangtuanya bercerai, lalu ia tinggal bersama ibunya, dibantu dengan kakek dan nenek untuk membesarkannya.
Hingga saat ini pun Robert tidak pernah merasakan hangatnya kasih sayang seorang ayah, karena sejak kecil orangtuanya sudah tidak bersama lagi dan hanya melihat ibunya saja yang selama ini menghidupi dirinya dan kedua adik perempuannya.
Singkat cerita, usia remaja Robert jauh dari agama dan sudah mengenal alkohol, hingga datang ke clubbing. Namun saat berumur 14 tahun, ia berteman dengan seorang Muslim. Sejak itulah Robert diperkenalkan dengan ajaran Islam.
Perlahan-lahan dan tanpa paksaan, Robert mulai belajar Islam. Saat Ramadan pun ia tahu bagaimana kegiatan seorang Muslim, mulai dari berpuasa, buka puasa, sahur, sholat, membaca Alquran, hingga kegiatan ibadah lainnya.
Robert pun makin penasaran, bahkan ia bertanya tentang Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam. Padahal sebelumnya ia hanya mendapat informasi negatif tentang Islam. Namun seiring berjalannya waktu, perspektifnya mulai berubah.
Robert melihat bahwa Islam adalah agama yang lembut. Mereka saling menghargai, sopan, dan segala aspek kehidupan yang sangat baik diterapkan oleh muslim. Maka pandangan Islamophobia yang dirasakan Robert terhapus sudah.
"Bisa mengenal agama baru ini yang menawarkan gaya hidup baru, yang banyak menguntungkan hidupku," katanya.
Hingga di usianya yang menginjak 16 tahun, Robert memutuskan untuk lebih memperdalam Islam. Saat teman Muslim-nya berpuasa, ia ikut puasa, sholat dan rutinitas keagamaan lainnya yang berhubungan dengan Islam.
Kemudian suatu hari Robert sudah yakin dengan keputusannya untuk menjadi seorang mualaf. Ia membaca syahadat dibantu teman-teman Muslim-nya yang sangat menyambut baik Robert, karena akhirnya mendapatkan hidayah dari Allah Subhanahu wa ta'ala untuk menjadi bagian dari agama Islam.
Tidak hanya itu, keluarga Robert termasuk ibunya juga mendukung dan menghormati keputusannya memeluk Islam yang kini menjadi agama serta keyakinannya. Lalu pada 2022 ini adalah tahun ke-10 Muhammad Ali menjadi seorang muslim.
Wallahu a'lam bisshawab.
Editor : Muhammad Andi Setiawan
Artikel Terkait