Hindari Ketegangan, Israel akan Tutup Masjid Al Aqsa Untuk Non-Muslim Hingga Akhir Ramadan

Rahman Asmardika
Israel berencana tutup masjid Al-Aqsa untuk non muslim sampai akhir Ramadan, (Foto : Reuters)

YERUSALEM,iNews.id - Mulai Jumat (22/4/2022) hingga akhir bulan suci Ramadan pada 2 Mei Polisi Israel akan melarang non-Muslim mengunjungi Temple Mount dan kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem.

Rencana itu bocor ke sejumlah media Ibrani pada Selasa (19/4/2022) malam, memicu protes langsung dari anggota parlemen sayap kanan dan pakar, yang mengecam pemerintah karena “menyerah pada teror” setelah bentrokan berhari-hari antara warga Palestina dan polisi Israel di Temple Mount.

Namun, ternyata kebijakan melarang non-Muslim mengunjungi Temple Mount selama kira-kira sepuluh hari terakhir Ramadan telah berlaku selama bertahun-tahun.

Diwartakan Times of Israel, tahun lalu, mantan perdana menteri Benjamin Netanyahu memerintahkan situs tersebut ditutup untuk non-Muslim selama 19 hari selama Ramadan. Dia mendapat kecaman keras ketika dia melarang situs itu dibuka kembali untuk jamaah Yahudi pada Hari Yerusalem, hari libur nasionalis yang merayakan Israel menguasai ibu kota pada 1967, yang bertepatan dengan Ramadan.

Pemerintahnya mengatakan langkah itu adalah bukti bahwa mereka berkomitmen untuk menjaga ketenangan ketika ketegangan meningkat di Yerusalem, yang mengarah ke perang 11 hari dengan faksi Hamas di Gaza.


Larangan 10 hari pada pengunjung non-Muslim tahun ini dipandang sebagai bagian dari status quo di Temple Mount, yang memungkinkan umat Islam untuk mengunjungi dan berdoa, sementara orang Yahudi hanya diizinkan untuk mengunjungi selama slot waktu terbatas dan tidak dapat berdoa.

Situs ini adalah tempat paling suci bagi orang Yahudi sebagai lokasi kuil-kuil alkitabiah, dan Masjid Al Aqsa, yang berada di atas Temple Mount, adalah situs tersuci ketiga bagi umat Islam.

Baik polisi maupun Kantor Perdana Menteri tidak mengeluarkan pernyataan yang mengonfirmasi penutupan situs tersebut untuk non-Muslim.

Ketegangan antara Israel dan Palestina telah meningkat selama Ramadhan, yang terjadi hampir setiap tahun, ketika puluhan ribu jemaah, termasuk banyak dari Tepi Barat, menghadiri sholat di Masjid Al Aqsa.

Pada Jumat (15/4/2022), ketegangan itu memuncak setelah pemuda Palestina menimbun batu dan senjata lain di dalam masjid dan berbaris di daerah itu, dengan beberapa orang membawa spanduk hijau dari kelompok teror Hamas.

Polisi datang ke kompleks untuk mencegah kerusuhan, yang mengarah ke bentrokan. Sekira 400 warga Palestina ditangkap dan lebih dari 150 terluka. Polisi mengatakan mereka menunggu sholat subuh berakhir sebelum memasuki Temple Mount untuk membubarkan para perusuh, beberapa di antaranya melemparkan batu ke Tembok Barat di bawah.


Video di media sosial, yang menunjukkan polisi Israel menyerang warga sipil dengan tongkat dan memasuki masjid, memicu kecaman dari tetangga Arab Israel. Yordania dan Uni Emirat Arab memanggil duta besar Israel ke negara mereka untuk menyampaikan protes. Sementara itu Amerika Serikat (AS), Uni Eropa, dan PBB mengeluarkan pernyataan yang menyerukan ketenangan.

Israel mengatakan pihaknya berkomitmen untuk mempertahankan status quo di situs tersebut dan menunjuk pada penangkapan ekstremis Yahudi yang berusaha melakukan pengorbanan Paskah di situs tersebut dengan menyembelih seekor kambing, sebuah rencana yang telah memicu kemarahan warga Palestina.



Editor : Muhammad Andi Setiawan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network