JAKARTA,iNews.id - Terdapat kisah dari seorang ulama Arab Saudi yang terkenal alim namun meninggal dalam keadaan atheis.
Dia bernama Abdullah al-Qasemi, seorang penulis sekaligus intelektual Arab Saudi abad ke -20. Dalam hidupnya, Al-Qasemi merubah pandangannya dari membela salafisme menjadi membela atheisme.
Abdullah Al-Qasemi lahir di Buraydah pada tahun 1907. Semasa kecilnya, dia pernah mengenyam pendidikan di sekolah Syeikh Ali Mahmoud. Setelah ayahnya meninggal pada 1992, seorang pedagang bernama Abdulaziz Al-Rashed Al-Humaid yang terkesan dengan Al-Qasemi membawanya ke Irak untuk belajar. Dia pun akhirnya masuk ke sekolah Syeikh Amin Shanqeeti, Zubair, Iraq.
Setelah itu, dia melakukan perjalanan ke India dan menghabiskan waktu sekitar dua tahun untuk belajar di sana. Dia belajar bahasa Arab, hadits, dan dasar syariah Islam. Kemudian, dia kembali ke Irak dan masuk ke sekolah al-Kazimiyah sebelum akhirnya memutuskan tinggal di Kairo.
Di Kairo, Al-Qasimi belajar di Universitas Al-Azhar pada tahun 1927. Selama menjadi mahasiswa di Mesir, dia menulis berbagai buku. Salah satu tulisannya yang cukup populer adalah buku berjudul ‘As-Shira Baini al-Islam wa al-Watsaniyyah’ yang berarti Peperangan antara Islam dan Pemuja Berhala.
Buku tersebut mendapat banyak pujian, salah satunya dari guru Al-Qasimi sendiri, yaitu Syekh Shali Munajid yang mengatakan bahwa Al-Qasimi dengan bukunya tersebut sudah membayar mahar untuk masuk surga.
Namun, selain itu dia juga menulis beberapa buku kontroversial yang menyinggung para ulama di Al-Azhar. Hal tersebut membuatnya diusir dari universitas tersebut.
Setelah kejadian itu, Al Qasimi mengubah cara pandangnya. Dilansir situs Alarabiya News, dia merubah pandangannya sampai dicap sebagai atheis. Transformasi radikalnya dari pendukung salafisme menjadi atheis yang mengadopsi ideologi dan pemikiran bebas, membuatnya banyak dihujat oleh orang lain.
Dalam tulisan awalnya, dia menyerukan rasionalisasi dalam agama, tetapi kemudian menjadi kritik tajam terhadap dogma agama dan budaya arab pada umumnya. Salah satu bukunya yang kontroversial adalah buku berjudul ‘Mereka Berbohong untuk Melihat Tuhan yang Indah’.
Dengan aksi kontroversinya tersebut, Al Qasimi tercatat dua kali selamat dari upaya pembunuhan di Mesir dan Lebanon. Bahkan, dia sempat mendekam di penjara atas dorongan pemerintah Yaman. Alasannya adalah karena dia memiliki pengaruh besar terhadap siswa Yaman sering bertemu dengannya.
Pemikirannya tersebut dianggap berbahaya dan tidak cocok untuk Islam. Di akhir hidupnya, Abdullah Al-Qasimi sempat dirawat di Rumah Sakit Ain-Shams, Kairo pada Desember 1995. Dan pada 9 Januari 1996, dia meninggal karena penyakit kanker dan dimakamkan bersama istrinya di Bab al-Wazir, Mesir.
Referensi:
-https://en.wikipedia.org/wiki/Abdullah_al-Qasemi
-https://english.alarabiya.net/variety/2016/10/22/Meet-the-Arab-agnostic-who-went-his-own-way-in-the-1940s
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Selasa, 19 April 2022 - 03:30 WIB oleh Lutfan Faizi dengan judul "Kisah Abdullah Al Qasimi, Ulama Arab Saudi yang Menjadi Atheis di Akhir Hayatnya". Untuk selengkapnya kunjungi:
https://international.sindonews.com/read/747095/43/kisah-abdullah-al-qasimi-ulama-arab-saudi-yang-menjadi-atheis-di-akhir-hayatnya-1650305088?showpage=all
Untuk membaca berita lebih mudah, nyaman, dan tanpa banyak iklan, silahkan download aplikasi SINDOnews.
- Android: https://sin.do/u/android
- iOS: https://sin.do/u/ios
Editor : Muhammad Andi Setiawan
Artikel Terkait