JOMBANG,iNews.id - Makam Kiai Asyari yang merupakan orang tua dari KH Hasyim Asyari sang pendiri Nahdlatul Ulama (NU) yang terletak di Desa Keras, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur ramai dikunjungi peziarah.
Kompleks pemakaman ini berjarak 2 Km dari Pondok Pesantren Tebuireng. Tampak rombongan peziarah melantunkan salawat di makam Kiai Asyari dan Nyai Halimah. Mereka terlihat khusyuk memanjakan doa dan minta barokah.
Cucu Kiai Asyari, keponakan KH Hasyim Asyari, KH Ghobib Sulhi mengatakan, Kiai Asyari lahir pada 1830 di Tingkir Demak, Jawa Tengah. Dia adalah keturunan dari Jaka Tingkir alias Sultan Hadiwijaya, Raja Pajang.
Pada 1851, Kiai Asyari berguru kepada Kiai Usman di Pondok Pesantren Tambak Beras Jombang. Karena kecerdasan dan akhlaknya yang bagus, dia akhirnya diambil menantu oleh Kiai Usman dan dinikahkan dengan putrinya Halimah.
"Suatu hari Kiai Usman kedatangan dua orang perangkat dari Desa Keras yang mengadukan kondisi sebagian wilayahnya angker. Kepada Kiai Usman, mereka minta dikirimkan santri," katanya, Senin (4/3/2022).
Atas perintah Kiai Usman, Kiai Asyari diperintahkan membawa istrinya tinggal di Desa Keras.
Selama tinggal di desa inilah, Kiai Asyari mendirikan pondok pesantren dan mengajarkan ilmu agama Islam kepada warga sekitar. Pada periode itu juga lah istri Kiai Asyari melakukan rtiadhoh yang terkenal hingga sekarang, yakni berpuasa 3 tahun.
"Tujuannya adalah puasa satu tahun pertama untuk membersihkan diri dari dosa pribadi. Tahun kedua dimaksudkan untk mendoakan anak keturunannya agar selalu diberkati oleh Allah SWT," sambungnya.
Sedang pada tahun ketiga dimaksudkan untuk mendoakan para santri nya agar mendapat ilmu yang barokah.
"Dari perkawinan dengan Halimah inilah Kiai Asyari kemudian memiliki 11 orang anak dan yang nomor tiga adalah KH Hasyim Asyari yang kita kenal sebagai pendiri Pondok Pesantren Tebuireng," bebernya.
Masyarakat menyakini, semangat belajar dan kebesaran nama KH Hasyim Asyari diperoleh salah satunya dari riyadhoh ibunya yang berpuasa selama tiga tahun. Hal ini yang membuat peziarah mendatangi makam Kiai Asyari dan istri.
Editor : Muhammad Andi Setiawan
Artikel Terkait