BANDUNG,iNews.id - Para santriwan dan santriwarti disabilitas tuna netra Pondok pesantren di wilayah Jalan Pasir Honje, Kecamatan Cimenyan, Bandung diwajibkan untuk menghafal quran di Ramadan tahun ini.
Selain pembekalan ilmu agama, para santri tuna netra tersebut juga di bekali ilmu pendidikan komputer, agar dapat bersaing di dalam dunia kerja.
Pantuan di lokasi, suara merdu lantunan ayat suci alquran, setiap harinya terdengar di Pondok Pesantren Sam'an. Ponpes yang baru berdiri sejak empat tahun lalu ini, diisi oleh kaum disabilitas.
Di bulan suci ramadan ini, pihak Ponpes Sam'an mengharuskan seluruh santri untuk menyetorkan ayat suci alquran kepada para tenaga pengajar. Salah satunya Amin Rasyid, tuna netra asal Tasikmalaya ini. Bahkan dia sudah hafidz tiga puluh juz dengan alquran braille dalam kurun waktu dua tahun.
Semangat ini dirinya bawa untuk membanggakan kedua orang tuanya, serta menunjukan bahwa kaum tuna netra mampu menjadi seorang tahfidz.
“ Insya Allah saya murojaah, kembali mengulang hapalan yang kurang lancar di bulan Ramadan ini. Mungkin bisa seperti guru yang mengajarkan kembali Alquran Braille,” ujar Amin Rasyid, santriawan tuna netra tahfidz quran.
Pesantren ini sendiri sudah berdiri dari tahun 2018 silam. Hingga saat ini sendiri, ponpes tersebut sudah meluluskan puluhan santri disabilitas yang kebanyakan menjadi tenaga pengajar alquran braille di seluruh Indonesia.
Editor : Muhammad Andi Setiawan
Artikel Terkait