Seringkali kita mendengar kejadian diluar nalar ketika seseorang menjalankan ibadah umrah atau haji ditanah suci, tidak hanya terbatas kejadian baik saja tapi kadang kejadian buruk pun sering terjadi. ada yang berpendapat ketika di tanah suci orang akan mendapatkan balasan perbuatannya ketika berada di rumah.
Dikutip dari kanal YouTube Inidia Misterpedia, suatu hari ada seorang kiai asal Jawa. Sebut saja namanya Mansur (bukan sebenarnya). Kiai Mansur ini memiliki kesempatan untuk menjalankan ibadah umrah pada 1992.
Kala itu Kiai Mansur berusia 30 tahun, tidak jauh berbeda dengan muthawif (pemandu) umrahnya. Sesampainya di Makkah, muthawif itu merasa aneh dengan gelagat Kiai Mansur ketika memasuki kawasan Masjidil Haram.
Ketika menginjak lantai masjid, Kiai Mansur langsung mengangkat kakinya. Wajahnya panik dan seperti merasa kesakitan, seakan-akan berjalan di atas duri. Sesekali Kiai Mansur juga mengusap-usap kakinya. Di sini sang muthawif menyangka bahwa kaki kiai muda tersebut sedang kesakitan, sehingga tidak nyaman untuk berjalan.
Lalu sesampainya di depan Kakbah, perilaku Kiai Mansur makin aneh. Tiba-tiba ia melepas kain ihramnya dan langsung diletakkan di lantai. Kemudian Kiai Mansur meletakkan kaki di atas kain ihram yang telah dilepasnya itu. Padahal cuaca di Tanah Suci saat itu sejuk dan lantai masjid pun dingin saat menyentuh kulit.
Saat sedang tawaf, Kiai Mansur tiba-tiba langsung berlari dan melempar kain ihramnya, kemudian berdiri lagi di atasnya. Melihat kelakuannya yang aneh, muthawif pun memberanikan diri bertanya kepada Kiai Mansur.
"Saat kakiku menginjak lantai Masjidil Haram, seperti berjalan di atas bara api. Ini sangat menyakitkan, panas, sakit," kata Kiai Mansur.
Melihat keterangan dari Kiai Mansur, sang muthawif merasa heran karena apa yang dirasakan itu tidaklah dirasakan oleh jamaah lainnya, termasuk dirinya. Lalu muthawif bertanya kepada kiai muda tersebut, apa yang telah diperbuatnya sebelum pergi ke Tanah Suci. Barangkali ada sesuatu yang Kiai Mansur masih terbawa hingga akhirnya Allah Subhanahu wa ta'ala pun menegurnya saat sedang umrah.
Kiai Mansur akhirnya mengakui bahwa selama ini ia sering meminta-minta sumbangan dengan mengatasnamakan agama demi kepentingan pribadi. Uang yang diperolehnya itu malah digunakan sendiri, padahal para dermawan memberikannya untuk kepentingan pembangunan pesantren yang diasuhnya selama ini.
Namun setelah mendapat teguran saat di Masjidil Haram, Kiai Mansur akhirnya bertobat. Ia juga berjanji akan meninggalkan kebiasaan buruknya tersebut serta menjadi orang yang lebih amanah.
Wallahu a'lam bissawab.
Editor : Muhammad Andi Setiawan
Artikel Terkait