Memilukan , Berbekal Kantong Plastik Bocah Ukraina Tempuh Ratusan KM Sendirian Untuk Selamatkan Diri
BRATISLAVA,iNews.id - Perang selalu menimbulkan kisah memilukan, demi menyelamatkan diri dari medan pertempuran seorang bocah laki-laki berusia 11 tahun melarikan diri dari Ukraina. Hanya sendirian dengan membawa sebuah kantong plastik, paspor dan nomor telepon bocah tersebut pergi menuju Negara Slovakia.
Hassan melarikan diri dari Zaporizhzhia, sebuah kota yang nyaris menjadi pusat bencana nuklir setelah pada Jumat (4/3/2022) konflik antara pasukan Rusia dan Ukraina menyebabkan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) terbesar di Eropa terbakar.
Keberhasilannya mencapai Slovakia menjadi momen yang memunculkan senyum di tengah situasi suram yang terjadi di Ukraina.
“Hassan kecil baru berusia 11 tahun, tetapi dengan caranya dia telah menunjukkan tekad besar, keberanian, dan keberanian yang terkadang tidak dimiliki orang dewasa,” kata Menteri dalam Negeri Slovakia Roman Mikulec di halaman Facebook resminya pada Senin (7/3/2022).
Diwartakan Washington Post, anak laki-laki pemberani itu melakukan perjalanan ratusan kilometer dengan kereta api sendirian dari Zaporizhzhia ke Slovakia.
Begitu dia melewati perbatasan dengan aman, petugas bea cukai dan sukarelawan menggunakan nomor telepon yang tertulis di tangannya untuk menghubungi kerabatnya di ibu kota Slovakia, Bratislava, dan mereka dipersatukan kembali.
Dalam sebuah unggahan video penuh air mata yang dirilis oleh otoritas Slovakia, ibu Hassan, Yulia Pisetskaya, mengatakan bahwa dia adalah seorang janda dan tidak dapat meninggalkan Zaporizhzhia karena dia merawat ibunya, yang tidak dapat bergerak sendiri
"Saya sangat bersyukur mereka menyelamatkan nyawa anak saya," kata Pisetskaya dalam pesan video pada Minggu, menurut terjemahan yang diposting di Facebook oleh Kedutaan Slovakia di London. "Di negara kecilmu, ada orang-orang dengan hati yang besar."
Situasi di Ukraina pada Selasa (8/3/2022) dilaporkan semakin suram dengan ratusan ribu penduduk, yang berada di dalam kota yang dikepung, mengalami kesulitan mendapatkan makanan, air, dan gas alam untuk menghangatkan diri di tengah musim dingin.
Upaya untuk membangun koridor evakuasi bagi warga telah tersendat dalam beberapa hari terakhir.
UNICEF melaporkan bahwa korban anak-anak telah meningkat menjadi setidaknya 27 anak tewas dan 42 terluka. Rusia telah berulang kali membantah menargetkan warga sipil, tetapi semakin banyak pejabat Barat yang mengajukan pertanyaan tentang kemungkinan kejahatan perang.
Lebih dari 1,7 juta pengungsi telah meninggalkan Ukraina sejak invasi Rusia dimulai, menurut data dari komisaris tinggi PBB untuk pengungsi. Ratusan ribu adalah anak-anak. Eksodus ini akan menjadi krisis kemanusiaan terburuk di Eropa pada abad ini.
UNICEF dan dan badan pengungsi PBB mendesak negara-negara tetangga untuk segera mengidentifikasi dan mendaftarkan anak-anak tanpa pendamping dan terpisah yang melarikan diri dari Ukraina karena mereka yang tidak memiliki pengasuhan orang tua berada pada “risiko tinggi kekerasan, pelecehan dan eksploitasi”.
Dalam kasus Hassan, pihak berwenang Slovakia mengatakan mereka telah "membuatnya tetap hangat dan memberinya makanan dan minuman, yang mereka bungkus untuk perjalanan berikutnya".
Melalui posting di facebook, Kementerian Dalam Negeri Slovakia mengatakan bahwa bocah itu "memenangkan hati semua orang dengan senyum, keberanian, dan tekadnya, layak menjadi pahlawan sejati".
Editor : Muhammad Andi Setiawan
Artikel Terkait