Ranjau Diangkat dan Dipindahkan Sambil Merokok, Pria Ukraina Tuai Pujian

Syarifudin
Ranjau diangkat dan dipindahkan oleh seorang pria Ukraina. Bahkan pria itu sambil merokok memindahkan ranjau tersebut. Rekaman video itu pun viral di medsos. Foto/east2west

KIEV,iNews.id - Ranjau diangkat dan dipindahkan oleh seorang pria Ukraina. Bahkan pria itu sambil merokok memindahkan ranjau tersebut. Rekaman video itu pun viral di media sosial. 

Video itu menunjukkan seorang pria membawa ranjau mematikan dengan melintasi jalan dan masuk ke dalam hutan dengan harapan ranjau itu tidak akan melukai siapa pun di sana. Aksi heroik itu dikatakan terjadi di Kota Berdyansk, saat pertempuran sedang berlangsung antara penduduk setempat dan tentara yang dikerahkan Presiden Rusia Vladimir Putin. 

The Daily Mail mengklaim itu adalah ranjau anti-tank, yang dirancang untuk merusak atau menghancurkan kendaraan seperti tank. Pria tak dikenal itu adalah salah satu dari banyak orang Ukraina yang dipuji banyak orang karena keberanian mereka setelah Rusia melancarkan serangan gencar Kamis pekan lalu.

Seorang wanita Ukraina menjadi berita utama pekan lalu ketika dia menghadapi seorang tentara secara langsung sambil bertanya, “Apa yang kamu lakukan di tanah kami?” Prajurit itu mengatakan kepada wanita itu bahwa dia “di sini untuk latihan”. 

Tentara Rusia itu bersikeras bahwa percakapan akan “tidak menghasilkan apa-apa”. Tentara itu meminta wanita itu pergi. Wanita itu menjawab, “Kamu penjajah, Kamu fasis. Apa yang kamu lakukan di tanah kami dengan semua senjata ini?” 

Mengacu pada bunga nasional Ukraina, dia menambahkan, “Ambil benih ini dan taruh di saku Anda, jadi setidaknya bunga matahari akan tumbuh ketika Anda semua berbaring (mati) di sini.

” Seorang marinir Ukraina Vitaly Shakun juga meledakkan dirinya untuk menghancurkan satu jembatan untuk memperlambat kemajuan pasukan Rusia. Vitaly Shakun dipuji sebagai Pahlawan Ukraina setelah mengorbankan dirinya untuk memotong rute utama bagi pasukan Rusia. Warga Ukraina lainnya sibuk membuat bom molotov untuk membela negara mereka. 

Para ibu rumah tangga, pengacara, dan guru bahasa Inggris mengatakan kepada BBC bahwa kegiatan itu “seperti memasak”.
 

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network