LONDON,iNews.id- Dukungan untuk Ukraina juga terjadi di Liga Inggris. Otoritas Liga Inggris membuat kebijakan baru yakni mereka memerintahkan kepada para wasit untuk tidak menghukum para pemain yang berselebrasi mendukung Ukraina.
Hal itu setelah kejadian kontroversi salah satu wasit yang mengganjar kartu kuning kepada pemain Aston Vila, Matty Cash, berselebrasi melepas jerseynya untuk menampilkan pesan dukungan ke Ukraina. Momen tersebut terjadi saat Matty Cash sukses membuka keunggulan Aston Vila di menit ke 17 pada laga kontra Brighton FC, Sabtu (26/2/2022).
Pemain berusia 24 tahun tersebut diketahui memberi dukungan kepada rekan setimnya di Polandia, Tomasz Kedziora, yang bermain untuk klub Ukraina, Dynamo Kyiv. Cash melepas jerseynya untuk menunjukkan sebuah tulisan yang tertera di lapis kaos dalamnya. Cash menyebut Tomasz sebagai kakaknya.
"Tomasz Kedziora dan Keluarga Tetap Kuat Kakakku,” bunyi tulisan yang tertera itu, dikutip dari The Sun, Selasa (1/3/2022).
Kejadian tersebut lantas mendapat hukuman dari sang wasit dengan mengganjar kartu kuning. Hal itu lantas dinilai menimbulkan kontroversi dari publik.
Pasalnya wasit menilai bahwa melepas jersey merupakan sebuah pelanggaran yang tertera dalam aturan. Cash mungkin tidak akan mendapatkan kartu jika dia tidak melepas secara utuh jerseynya tersebut.
Pihak Liga Inggris pun segera memerintahkan para wasit untuk tidak menghukum para pemain yang berselebrasi mendukung Ukraina. Melansir dari The Sun, hal itu beralasan sebagai sebuah pengertian dan empati untuk para pemain yang terdampak konflik dari invasi Rusia tersebut.
Melihat pemainnya diganjar kartu, Steven Gerrard selaku pelatih Aston Vila mengaku akan bertanggung jawab atas kartu kuning Cash. Dia pun menyinggung bahwa seluruh orang seharusnya menghormati situasi tertentu.
“Saya akan bertanggung jawab atas kartu kuning Cashie. Kita semua harus menghormati situasi dan saya pikir itulah yang coba dilakukan Matty,” ungkap Gerrard.
Gerrard juga menilai bahwa apa yang dilakukan oleh Cash bukanlah sebuah kesalahan. Menurutnya itu hanya sebuah ungkapan perasaan atas apa yang terjadi saat ini antara Rusia dan Ukraina.
"Tidak ada kesalahan pada Matty. Setiap orang memiliki perasaan yang berbeda," pungkasnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait