7 Bangunan Paling Tua dan Bersejarah di Indonesia, Nomor 5 Punya Fakta Menarik

Irma Rizqi Yani Solihah
Tujuh bangunan paling tua dan bersejarah di Indonesia, ada Candi Prambanan. (Foto: Dok/Antara)

JAKARTA, iNews.id - Indonesia terkenal dengan keanekaragaman suku, budaya, bahasa hingga karakteristik penduduknya. Selain itu, Indonesia juga menyimpan banyak peninggalan bersejarah seperti bangunan.

Bangunan paling tua dan bersejarah di Indonesia sangat menarik untuk diketahui. Apalagi dengan berbagai keanekaragaman yang dimiliki Indonesia, tentunya menyimpan banyak keunikan. Beragam pesona tersebut membuat Indonesia sebagai negara multikultural serta terdapat nilai historical sejak kemunculannya maupun dari bangunan yang berdiri. 

Apa saja bangunan itu, berikut tujuh bangunan paling tua dan bersejarah di Indonesia :

  1. Jam Gadang, Sumatera Barat

Merupakan menara kebanggaan masyarakat Bukittinggi Sumatera Barat. Dalam bahasa Minangkabau Jam Gadang berarti  jam besar. Sekarang ini banyak digunakan sebagai objek pelesiran, bahkan diperluas dengan memberikan taman di sekitarnya.

Mulai dibangun pada masa Hindia Belanda 1926-1927 atas saran dari Henderik Roelof Rookmaaker dengan perancang dari kota Gadang bernama Yazid Rajo Mangkuto. Jamnya merupakan barang hibah atau pemberian dari Ratu Belanda Wilhelmina.

Pada perjalanannya bangunan ini telah mengalami tiga kali perubahan bentuk pada bagian atasnya. Zaman Hindia Belanda berupa bulat dan di atasnya terdapat ayam jantan yang menghadap ke arah timur.

Masa kolonial Jepang  dibangun seperti Pagoda dan pada akhirnya yang menjadi desain sampai saat ini yang diubah setelah kemerdekaan Indonesia berupa bentuk gonjong yang merupakan atap dari rumah tradisional Minangkabau, yaitu Rumah Gadang.  

  1. Kota Tua, Jakarta

Populer sebagai Old Batavia (Batavia lama), Kota Tua Jakarta menjadi bangunan paling tua dan bersejarah di Indonesia. Dengan luas 1,3 kilometer yang melewati antara Jakarta Utara serta Jakarta Barat.

Bersejarah karena telah mengalami berbagai peristiwa seperti perebutan oleh Pangeran Fatahillah kepada Sunda Kelapa dan menjadi tempat pusat dari penguasaan VOC membuat Kota tua menjadi destinasi menarik untuk dikunjungi.

Dalam kota tua juga terdapat kafe dibangun pada 1805 yang asalnya merupakan kantor administrasi penjajahan Belanda.Dan sampai saat ini masih tetap berdiri persisnya di depan Museum  Fatahillah.

  1. Masjid Istiqlal, Jakarta

Menjadi masjid terbesar se-Asia Tenggara, masjid ini merupakan hasil perundingan dari  beberapa tokoh agama Islam pada 1944 di rumah Presiden Soekarno yang beralamatkan di Pegangsaan Timur No. 56 yang sekarang menjadi Jalan proklamasi.

Bermula dari musyawarah tersebut, namun digagalkan karena penjajahan Jepang masih berkuasa. Pada 1950-an niat untuk membangun tempat ibadah agama Islam di pusat kota Jakarta, di inisiatifkan kembali oleh Menteri Agama (Menag) Wahid Hasyim dan Anwar Tjokroaminoto.

Pada 1955 oleh Presiden Soekarno dilakukan perlombaan desain Masjid Istiqlal dan berhasil menggaet 30 peserta. Akhirnya terpilih pemenang yaitu Friedrich Silaban yang merupakan pemeluk agama Kristen Protestan berhasil mengimplementasikan konsep ketuhanan dalam Islam.

  1. Gedung Sate, Jawa Barat

Gedung sate menjadi bangunan bersejarah yang tidak hanya dikenal dari dalam negeri namun juga mancanegara. Di bangun pada mas pemerintahan belanda sekitar tahun 1920-an, gedung ini merupakan kebanggaan penduduk Sunda, Jawa Barat. Prosesi peletakan batu pertama dilakukan oleh Johanna Catherina Coops, anak pertama dari Wali Kota Bandung bernama B. coops yang menjadi pengganti atau mewakilkan Gubernur Jenderal dari Batavia yaitu J.P.Graaf Van Limburg Stirum di 27 Juli.  Gedung sate mempunyai nama lain sebagai sebagai Gedung Baru atau yang dulu dinamai Gedung Hebe, atau GB atau Gouvernements Bedrijven.

  1. Lawang Sewu, Jawa Tengah

Pada bahasa Jawa Lawang Sewu bermakna sebagai seribu pintu, tetapi dalam kenyataannya hanya terdapat 429 lubang pintu. Merupakan bangunan tua dan bersejarah dari semarang, Jawa tengah.

Memerlukan waktu tiga tahun dalam pembangunannya, yaitu dari 27 Februari 1904 hingga 1907 pada masa kekuasaan Belanda. Bangunan ini digunakan sebagai kantor pusat Kereta api swasta milik Belanda bernama Nederlands indische Spoorweg maatschappij atau di ringkas menjadi Nis.

Kantor ini yang menjadi pelopor pembuatan jalur kereta api yang pertama di Indonesia yang menghubungkan antara Semarang- Surakarta dan Yogyakarta. Namun, kini bangunan  menjadi tempat wisata bersejarah dan mistis dari cerita legenda masyarakat.

  1. Candi Prambanan, DIY

Berlokasi di Jalan raya Solo - Yogyakarta No. 16 Kranggan, Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Candi ini merupakan bangunan peninggalan bersejarah selanjutnya. 

Dibangun pada abad ke-9 masehi yang dilambangkan untuk persembahan kepada tiga dewa besar pada agama Hindu yaitu Wisnu, Brahma dan Siwa.

Berdasarkan sumber Prasasti Siwagrha, candi ini mulai dibangun oleh Rakai Pikatan pada era 850-an. Serta dilanjutkan lagi oleh kerajaan Mataram. 

Candi ini banyak dikunjungi masyarakat karena selain dari bagunan yang megah namun juga disebabkan karena cerita legenda Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso, yaitu kisah cinta yang mengharuskan membuat seribu candi dan dua sumur dalam satu malam.

  1. Benteng Rotterdam, Sulawesi Selatan

Memiliki istilah sebagai kota Ujung Pandang Makassar, mempunyai bangunan bersejarah yaitu Benteng Rotterdam. Benteng ini menjadi destinasi pokok dari kota Makassar selain Pantai Losari.

Benteng ini dibangun pada masa kekuasaan Kerajaan Gowa - Tallo pada tahun 1545 oleh raja kesepuluhnya yang bernama I Manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung. banteng ini dulu berjuluk sebagai Benteng Jungpandang atau Benteng Ujung Pandang.

Benteng Rotterdam sebenarnya merupakan bangunan sejarah yang masih sangat layak dibanding yang lain karena telah hancur pada saat digunakan sebagai tempat pertahanan penduduk atas serangan dari Belanda. Sekarang ini menjadi objek pariwisata dari wisatawan lokal maupun internasional.

Demikian ulasan banguan paling tua dan bersejarah di Indonesia yang  dihimpun dari sejumlah sumber.

Editor : Muhammad Andi Setiawan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network