SALATIGA,iNews.id - Melonjaknya harga kedelai membuat perajin tahu tempe di Salatiga merasa terbebani, mereka melakukan efisiensi agar tetap berproduksi.
Harga kedelai nyaris tak terjangkau kalangan produsen tahu tempe skala kecil. Saat ini, harga eceran kedelai di pasaran menembus Rp11.000 per kilogram. Tingginya harga kedelai sangat dikeluhkan para produsen tahu tempe di Salatiga.
Mereka harus melakukan efisiensi produksi dan memperkecil ukuran agar harga jual di pasaran tetap stabil. Salah seorang produsen tempe dan tahu, Gito, (46) warga Tingkir, Salatiga menuturkan, sejauh ini belum ada tanda-tanda harga kedelai akan turun. Bahkan, diprediksi harga kedelai masih bisa naik lagi.
"Beberapa hari terakhir ini, harga kedelai terus naik dan belum ada tanda-tanda akan turun. Ini sangat menyulitkan perajin tahu tempe," ujar Gito, Rabu (16/2/2022).
Dia berharap pemerintah segera turun tangan untuk menstabilkan harga kedelai. Sebab kenaikkan harga sudah memberatkan produsen tahu tempe khususnya yang berskala kecil. "Kalau harga kedelai terus naik, kami bisa gulung tikar," katanya. Dia mengatakan, para produsen tahu tempe tidak bisa berbuat banyak menghadapi kenaikkan harga kedelai. Akhirnya mereka hanya bisa pasrah dan berharap pemerintah bisa memberikan subsidi kedelai kepada para produsen.
"Harga kedelai sudah tidak terjangkau. Maka dari itu, kami mengharapkan subsidi kedelai dari pemerintah agar bisa tetap berproduksi," ucapnya.
Editor : Muhammad Andi Setiawan
Artikel Terkait