Salahsatu amalan dalam Islam yang mendapat jaminan dari Allah swt adalah puasa, yang berarti ibadah puasa mempunyai nilai yang lebih daripada ibadah yang lain. Sehingga dikatakan dalam hadist nabi yang intinya setiap amal ibadah akan dilipat gandakan menjadi sepuluh kali lipat, kecuali puasa, karena puasa untukku, dan allah akan membalasnya.
Ibadah Puasa berarti mununjukkan besarnya pahala yang diperoleh bagi orang yang melaksanakanya, pahalanya tidak dibatasi dan Allah sendiri yang akan menilainya, dengan kata lain pahala dari ibadah puasa menjadi hak prerogatif Allah SWT.
Puasa secara bahasa artinya adalah menahan, sedangkan secara istilah adalah menahan dari sesuatu yang membatalkan puasa mulai terbitnya fajar sampai datangnya waktu Maghrib ( terbenamnya matahari). Dalam ayat al-Qur’an maupun hadist banyak nash yang mendorong untuk melakukan puasa, yang menjelaskan tentang keutamaanya serta tentang pahala yang Allah janjikan kepada orang yang melakukanya.
Dalam Agama Islam, selain puasa wajib di Bulan Ramadhan, ada banyak puasa sunnah yang dianjurkan untuk melakukanya, salah satunya adalah puasa Ayyamul Bidh ( puasa tiap tanggal 13, 14 dan 15 setiap Bulan Qomariyah). Banyak hadist yang membicarakan tentang keutamaan puasa ini, diantaranya adalah sama pahalanya dengan puasa satu tahun penuh, seperti hadist yang diriwayatkan oleh imam tirmidzi dan Ibnu majah berikut ini:
عن ابى ذر قال : قال رسول الله ص.م. : من صام من كل شهر ثلاثة ايام فذالك صيام الدهر ( رواه الترمذى وابن ماجة)
Yang artinya:
Dari abu Dzar berkata, rasullulah Saw bersabda “ Siapa yang berpuasa tiga hari dalam setiap bulan maka ia sama halnya dengan puasa satu tahun” ( HR. At-Tirmidzi dan Ibnu mâjah).
Adapun niat puasa ini adalah:
نويت صوم غد ايام البيض سنة لله تعالى
Artinya: Saya niat berpuasa besuk pada hari-hari putih sunnah karena Allah ta’ala.
Kalau kita hayati, setiap apa yang diperintahkan oleh Allah untuk mengerjakannya, pasti ada manfaat dan keutamaan yang tersimpan didalamnya, adapun manfaat dan keutamaan dari puasa diantaranya:
- Mencegah penyakit.
Sesuai dengan hadis nabi Muhammad SAW
الصِيامُ جُنةٌ ( رواه البخاري ومسلم )
Artinya :
“ Puasa itu menjadi perisai (tameng)” ( HR Bukhori Muslim)
Puasa dapat menjadi perisai manusia dari api neraka, sedangkan ditinjau dari segi kesehatan juga dapat menjadi perisai dari tumbuh dan kembangnya penyakit yang menyerang tubuh manusia.
- Latihan Bersabar.
Dengan puasa, manusia akan berusaha menahan diri dari segala hal-hal yang membatalkan puasa dari makan dan minum serta ujian-ujian yang menimpanya.
Sesuai dengan hadist nabi yang artinya:
Dari “Amr bin Syarhabil dari salah seorang sahabat Nabi saw, beliau bersabda : “Ketauhilah akan aku beritahu kalian tentang sesuatu yang dapat melenyapkan penatnya hati, yaitu puasa tiga hari dalam setiap bulan ( HR. An-Nasa’i dan al baihaqi).
- Jihad melawan hawa nafsu
Sesuai dengan hadist Nabi Muhammad Saw, yang artinya :
Dari Abu Hurairah r.a. sesungguhnya Rasullulah saw bersabda: “ Yang dimaksud dengan perkasa itu bukan karena kekuatanya, tetapi yang bisa menguasai hawa nafsunya termasuk marah. ( Hral-Bukhari dan Muslim)
Dengan melaksanakan puasa dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari membutukan usaha yang tidak mudah untuk menhendalikan hawa nafsu, maka dengan puasa hawa nafsu bisa terkontrol dan tidak di hilangkan tapi untuk dikendalikan.
- Terdapat pahala yang dijanjikan.
Mengutip dari hadist Nabi Muhammad Saw yang artinya:
Dari Abu Umamah berkata, aku berkata ”wahai Rasulullah Saw, perintahlah aku tentang suatu amal ibadah! Beliau bersabda: sebaiknya kamu berpuasa, sesungguhnya puasa itu tidak ada tandinganya” aku berkata lagi: “ perintahlah aku tentang suatu amal ibadah! Beliau bersabda : “ Sebaiknya kamu berpuasa sesungguhnya puasa itu tidak ada tandinganya”. ( HR. An-nasa’i)
dari hadis diatas dapat dipahami bahwa ibadah puasa memang tidak ada tandinganya, dan menjadi ibadah dari orang-orang shalih.
- Membawa dua kebahagiaan.
Sesuai dengan hadis Nabi Muhammad Saw yang artinya:
Dari Abu salih az-Zayyat, sesungguhnya dia mendengar Abu Hurairah r.a. berkata, Rasullulah Saw bersabda, “ Terdapat dua hal kegembiraan bagi orang yang puasa: juga datang waktu buka dia bergembira , dan jika bertemu tuhanya dia gembira karena (pahala) puasnya” (HR. Al-Bukhari).
Tidak mengenal orang kaya atau miskin, setiap orang yang berbuka puasa akan merasakan kenikmatan dan kebahagiaan setelah kuranglebih 12 jam lamaya tidak makan dan minum, belum lagi ketika nanti mengetauhi pahala yang didapatnya begitu besar dari Allah SWT.
Oleh : Gunawan Laksono Aji, MA
Dosen IAIN Salatiga dan Pengajar PPTI Al-Falah Salatiga
Editor : Muhammad Andi Setiawan
Artikel Terkait