MAGELANG, iNews.id - Wujud ungkapan rasa cinta pada perayaan valentine oleh milenial saat ini akan lebih dianggap keren jika memberikan hadiah aset digital seperti NFT daripada memberikan hadiah cokelat dan bunga.
Dari keterangan tertulis yang diberikan kepada iNewsSalatiga Manajemen Tri Suaka-Nabila bekerjasama dengan Red Carpet Community (RCC) dan Base Community Digital Borobudur (BCDB) Smartvillage Kemendesa PDTT, merilis NFT (Non Fungible Token) spesial valentine di Balkondes Karangrejo, Borobudur, Magelang.
Acara peluncuran tersebut juga dihadiri oleh Marketing & Sales Vice President PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan & Ratu Boko, Pujo Suwarno, Duta Digital Smart Village Kemendesa PDTT, Sholahuddin, Founder Red Carpet Community, Eko Joko Saksono, Ketua Paguyuban Kepala Desa se-Kecamatan Borobudur, Heli Rofikun, dan para komunitas digital desa.
NFT bergambar Tri Suaka-Nabila karya M. Zul, Kreator NFT asal Magelang dibuat sebagai kado istimewa kepada orang tersayang pada perayaan valentine, 14 Februari 2022 yang akan datang. Founder Red Carpet Community, Eko Joko Saksono mengatakan akan ada banyak keuntungan yang didapat pembeli NFT Tri Suaka-Nabila yang akan dijual di marketplace NFT Wolfible mulai 14 Februari 2022.
“NFT Tri Suaka-Nabila bisa didapat melalui transaksi di marketplace Wolfible dengan menggunakan trust wallet (dompet digital). Harganya juga cukup terjangkau 0,1 bnb (mata uang digital atau kripto), jika dirupiahkan nilainya sekitar Rp 600.000-an,” terang Eko dalam keterangan yang tertulis, Jum’at (11/02/11).
Eko juga mengungkapkan bahwa NFT yang bergambar Tri Suaka-Nabila, pasangan artis youtube yang baru hits dengan lagu ‘Buih Jadi Permadani’ asal Jogja ini menjadi sebuah simbol cinta dan kemesraan. NFT Tri Suaka-Nabila juga memiliki use case, salah satunya dapat bertemu dengan Tri Suaka dan Nabila dalam acara khusus dan privat.
“Setiap bulannya pemilik NFT Tri Suaka-Nabila akan diundi secara acak dengan sistem otomatis untuk dua orang. Seluruh akomodasi dan biaya acara temu privat tersebut akan ditanggung oleh penyelenggara program NFT Tri Suaka-Nabila,” ungkapnya.
Kreator NFT Tri Suaka-Nabila, M. Zul menambahkan bahwa pembeli NFT Tri Suaka-Nabila juga akan mendapatkan privilage berupa berkunjung ke Candi Borobudur dengan layanan VIP yang juga akan diundi secara otomatis dari smart contract.
Seluruh pemilik NFT Tri Suaka-Nabila juga akan mendapatkan diskon sebesar 50% ketika berwisata di Candi Borobudur dan seluruh destinasi wisata di 5 desa yang ada di Borobudur meliputi Ngargogondo, Tuksongo, Wringinputih, Karangrejo, dan Borobudur.
“Ini adalah cara baru menjual dan promosi wisata menggunakan NFT yang berbasis teknologi blockchain. Ini adalah yang pertama di Indonesia dan menjadi pilot project smart tourism berbasis web generasi ketiga blockchain dalam model bisnis pariwisata di desa-desa yang masuk dalam program smart village Kemendesa PDTT,” tutur Sholahuddin, Duta Digital Smart Village Kemendesa PDTT.
Dalam program smart village, lanjutnya Kemendesa PDTT mendampingi desa juga komunitas digital yang ada di desa untuk melakukan transformasi teknologi digital. Diantara pilarnya adalah ekonomi cerdas dan masyarakat cerdas. NFT Tri Suaka-Nabila adalah implementasi dari dua pilar tersebut.
Marketing & Sales Vice President PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan & Ratu Boko, Pujo Suwarno, mengatakan bahwa pihaknya mendukung program ini. Ia akan terus mendukung dan mendorong Desa dan komunitas digital desa untuk membuat project berbasis blockchain sehingga suatu saat akan menghasilkan Borobudur Metaverse.
“Kami mengapresiasi keberadaan komunitas digital desa. Ini yang akan terus kami dukung bahkan hingga menggalang kolaborasi antara komunitas, koorporasi, pemerintah hingga terwujudnya Borobudur Metaverse. NFT Tri Suaka-Nabila adalah awal yang baik untuk membuat project-project berbasis teknologi blockchain dan istimewanya lagi dilakukan komunitas digital desa di kawasan Borobudur,” pungkasnya.
Editor : Muhammad Andi Setiawan