Pro-Kontra Marketplace Guru, Simak Penjelasannya!

Annisatul Mutoharoh
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim. (Foto: Instagram @nadiemmakarim)

Salatiga, INewsSalatiga.id - Marketplace Guru adalah program yang sedang dipersiapkan oleh Menteri Pendidikan Nadiem Anwar Makarim untuk menanggulangi permasalahan rekruitmen guru di Indonesia. Program yang direncanakan rilis pada tahun 2024 ini menuai pro kontra dari berbagai pihak.

Mekanisme progran ini, setiap lulusan guru yang telah lulus kualifikasi serta memiliki sertifikat mengajar akan masuk dalam ruang penyimpanan data milik pemerintah yang dapat diakses semua orang. Kemudian proses perekrutan dilakukan oleh sekolah secara mandiri, sehingga sekolah dapat menyesuaikan dengan kebutuhan. Pemerintah juga menjamin formasi yang minim peminat dipastikan akan terisi.

Program ini disinyalir menjadi solusi atas kurangnya pemerataan dan formasi guru pada sekolah-sekolah, dengan mempercepat perekrutan 1 juta PPPK guru melalui Marketplace Guru. Dengan sistem yang terstruktur dan tidak berbelit-belit, inovasi diharap mampu menyediakan solusi yang tepat dan transparan.

Namun hal ini menuai kontra dari beberapa pihak, kata 'marketplace' yang identik dengan tempat jual beli dinilai kurang etis serta menurunkan marwah guru. Sistem otonom dalam perekrutan juga dinilai akan menimbulkan kecurangan, pasalnya pihak sekolah sendiri yang memilih guru mana yang akan direkrut. Ditambah dengan penggunaan platform digital yang belum bisa diakses oleh semua kalangan menjadi permasalahan baru bagi pemerintah.

 



Editor : Muhammad Andi Setiawan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network