SALATIGA,iNewsSalatiga.id - Sebanyak 8 remaja telah diamankan oleh kepolisian Salatiga karena terlibat perang sarung di jalan lingkar selatan (JLS) Salatiga. Perang sarung dikatakan mempunyai resiko yang sangat tinggi, mencontoh dari daerah lain yang sudah memakan banyak korban jiwa.
Oleh karena jajaran Mapolres Salatiga segera mengamankan beberapa pelaku yang tercatat masih berstatus pelajar. Para pelaku ini kemudian mendapatkan pembinaan dan diperintah membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatan berbahaya tersebut lagi.
"Perang sarung mempunyai tingkat bahaya yang sangat tinggi. Perang sarung sudah memakan korban jiwa di daerah lain, jangan sampai hal tersebut juga terjadi di Kota Salatiga," kata Kasat Reskrim Polres Salatiga AKP M Arifin Suryani.
Menurutnya, perang sarung dengan cara mengikat ujung sarung kemudian digunakan untuk saling memukul. Semula hanya bersifat bercanda.
Tetapi dalam perkembangannya, kegiatan ini justru sering berujung pada tindakan anarkis dan menyebabkan tawuran. Lebih ekstrim lagi ketika sarung yang digunakan sebagai senjata tersebut diikat dengan benda tajam ataupun benda keras, seperti batu dan pisau yang dapat menghilangkan nyawa seseorang.
"Perang sarung yang niatnya untuk bercanda bisa berkembang menjadi tawuran. Perang sarung yang dilakukan di jalan-jalan umum juga menimbulkan keresahan masyarakat, sehingga kita laksanakan langkah antisipasi agar tidak kembali terjadi," ujarnya.
Kasi Humas Polres Salatiga Iptu Henri Widyoriani mengatakan, perang sarung yang terjadi di JLS Salatiga memang tidak ada korban. Namun peristiwa itu, disikapi dengan bijak agar hal tersebut tidak terulang kembali.
"Para pelaku diminta untuk membuat pernyataan untuk tidak mengulangi lagi. Polres Salatiga melarang masyarakat, khususnya anak-anak dan remaja melakukan perang sarung karena hal tersebut sangat membahayakan keselamatan jiwa," ujarnya.
Rencananya dalam waktu dekat ini, Polres Salatiga akan kembali memanggil 8 pelajar yang terlibat dalam perang sarung dengan didampingi orang tua dan sekolahnya masing-masing.
Diharapkan, pihak sekolah dan orang tua selalu memantau kegiatan anak didiknya saat di luar jam sekolah.
"Pengawasan harus terus dilakukan agar kejadian perang sarung tidak terulang kembali yang dapat berdampak dengan timbulnya korban," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di jateng.inews.id dengan judul " Terlibat Perang Sarung di JLS Salatiga, 8 Remaja Dibawa ke Kantor Polisi ", Klik untuk baca: https://jateng.inews.id/berita/terlibat-perang-sarung-di-jls-salatiga-8-remaja-dibawa-ke-kantor-polisi/all.
Editor : Muhammad Andi Setiawan
Artikel Terkait