Meranti,iNewsSalatiga.id - Bupati Meranti, Muhammad Adil meluapkan kemarahannya kepada Kemenkeu atas pemberian Dana Bagi Hasil (DBH). Adil menyebut Kemenkeu dalam sebuah video telah diisi oleh iblis atau setan.
Saat ini tentu Bupati di kepulauan Meranti, Provinsi Riau tersebut tengah menjadi sorotan berbagai pihak karena kemarahannya itu.
Dia bahkan menuding Kemenkeu telah mengeruk keuntungan dari eksploitasi minyak di Kepulauan Meranti. Berikut fakta-fakta tentang Bupati Meranti, Muhammad Adil.
Juragan Tanah di Riau
Harta kekayaan milik Bupati Meranti yang saat ini sedang kontroversi menilik laman elhkpn.kpk.go.id, tercatat memiliki harta kekayaan sebesar Rp4.785.577.310 (Rp4,7 miliar).
Harta kekayaannya tersebut terakhir kali dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 29 Maret 2022 untuk periodik 2021.
Harta kekayaan Adil mayoritas terdiri dari aset berupa hamparan tanah yang tersebar di daerah Bengkalis, Meranti, Kampar, dan Pekanbaru.
Adil tercatat memiliki sebanyak 65 bidang tanah di daerah Riau tersebut yang merupakan hasil sendiri. Aset tanah Adil di Riau tersebut jika ditotal secara keseluruhan mencapai Rp4,36 miliar.
Adil juga memiliki harta lainnya berupa kas dan setara kas Rp244 juta. Ia tidak memiliki utang. Jika ditotal keseluruhan, harta kekayaan Adil mencapai Rp4.785.577.310 (Rp4,7 miliar).
Ancam Angkat Senjata dan Gabung Malaysia
Perseteruannya dengan Kemenkeu langsung memuncak usai menyebut Kementerian Keuangan diisi iblis atau setan dalam video yang beredar luas di media sosial.
Adil bahkan menuding Kemenkeu telah mengeruk keuntungan dari eksploitasi minyak di Kepulauan Meranti.
Bahkan, Adil mengancam akan angkat senjata dan bergabung dengan Malaysia karena kecewa dengan pemberian Dana Bagi Hasil (DBH) oleh Kemenkeu. Pernyataan Adil tersebut kemudian viral dan menuai berbagai komentar.
Perang Dingin dengan Gubernur Syamsuar
Bupati Meranti, Muhammad Adil dalam beberapa bulan juga sempat dikabarkan terlibat perang dingin dengan Gubernur Riau, Syamsuar.
Perang dingin itu terjadi ketika Adil menolak kunjungan kerja Syamsuar dan menolak hadir di acara yang digelar oleh Pemprov Riau yang juga dihadiri oleh Mendagri Tito Karnavian.
Tindakan Adil ini adalah sebagai wujud protes terhadap Syamsuar yang merasa wilayahnya dianaktirikan oleh Gubernur Riau, Syamsuar
Editor : Muhammad Andi Setiawan
Artikel Terkait