Guru RA Salatiga Cegah Radikalisme Sejak Dini

Tim iNewsSalatiga
Ikatan Guru Raudlatul Athfal (IGRA) Kota Salatiga lakukan kegiatan Seminar Moderasi Beragama, (Foto : Ist)

SALATIGA,iNewsSalatiga.id - Ikatan Guru Raudlatul Athfal (IGRA) Kota Salatiga melakukan kegiatan Seminar Moderasi Beragama pada Selasa, 6 Desember 2022 di Balai Kelurahan Cebongan Kecamatan Argomulyo.

Seminar diikuti oleh ratusan guru raudlatul athfal (RA) dari berbagai sekolah di Kota Salatiga. Titis Setyaningrum S.Pd, selaku ketua IGRA Kota Salatiga dalam sambutannya menjelaskan, para guru RA di Kota Salatiga harus memiliki wawasan tentang moderasi beragama sekaligus sebagai upaya pencegahan radikalisme bagi para peserta didiknya.

Hal senada dikatakan oleh Laila Muthoharoh M.Pd, ketua panitia kegiatan. “Seminar moderasi kali ini penting dalam rangka menumbuhkan kesadaran kebhinekaan bagi guru-guru raudlatul athfal di Kota Salatiga. Guru RA diharapkan melakukan proses pembelajaran kepada peserta didik dengan cara pandang moderasi beragama.” jelas magister lulusan Pascasarjana UIN Salatiga ini.

Seminar mengundang dua narasumber, yakni H. Taufiqurahman S.Ag., M.Si selaku Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Salatiga dan Dr. Muhammad Chairul Huda, M.H. selaku dosen Pascasarjana UIN Salatiga sekaligus instruktur nasional moderasi beragama Kementerian Agama Republik Indonesia.

Pada kesempatan itu, Taufiq menjelaskan, “Saya sangat mengapresiasi kekompakan, keaktifan dan prestasi-prestasi yang telah ditorehkan oleh IGRA. Ini bisa menjadi inspirasi bagi ikatan guru pada level lainnya di lingkungan Kemenag Salatiga. Bahkan hari ini, IGRA sukses mengadakan seminar moderasi beragama.”

Taufiq mengingatkan, “sudah selayaknya kita bersyukur dapat lahir dan hidup di Indonesia yang berbhineka. Udara yang kita hirup adalah udara Indonesia, apa yang kita makan juga berasal dari bumi Indonesia. Maka, sudah menjadi kewajiban kita untuk mencintai sekaligus turut merawat negara ini. Caranya dengan tetap menjaga kerukunan, toleransi, saling menghormati, apapun suku, ras dan agamanya. Ditengah keberagaman inilah Allah SWT memberikan nikmat dan anugerah besar kepada kita untuk li ta’arafu (saling mengenal).”

Sementara itu, Dr. Chairul Huda dalam papara materinya menjelaskan, ancaman kebangsaan hari ini meliputi tiga hal, yakni; terorisme, narkoba dan korupsi. Ketiganya perlu diwaspadai oleh guru-guru RA, agar para murid dapat terhindar dari pemikiran dan tindakan-tindakan yang menjurus kepada tiga hal tersebut.

Lebih lanjut, Huda menjelaskan pentingnya melakukan redesign kurikulum di tingkat RA yang bervisi kebhinekaan dan moderasi beragama. “Kita sebagai pendidik sebaiknya meningkatkan kepedulian kepada siswa. Dosen dan para guru, termasuk guru-guru RA secara aktif dan berkesinambungan mengingatkan kepada para siswa untuk menghindari pemikiran dan sikap intoleransi sejak dini. Siswa yang saat ini duduk di bangku RA adalah generasi penerus bangsa, oleh karenanya kita semua memiliki peran untuk mencegah radikalisme sejak dini,” tegas Sekretaris Prodi Magister Hukum Keluarga Islam (S2 HKI) UIN Salatiga ini.

Editor : Muhamad Andi Setiawan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network