JAKARTA,iNews.id - Usai Gunung Semeru statusnya naik dari siaga (level III) menjadi awas (level IV) sejak Minggu 4 Desember 2022, dilaporkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sudah mengalami 29 kali letusan.
“29 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 11-22 mm, dan lama gempa 65-120 detik,” tulis PVMBG melalui laman resminya, Senin (5/12/2022).
Sementara itu, PVMBG melaporkan pagi ini gunung api terlihat jelas. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang tinggi sekitar 500 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah ke arah barat daya.
PVMBG juga melaporkan ada satu kali gempa awan panas puguran dengan amplitudo 25 mm dan lama gempa 386 detik. Kemudian, satu kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 18 mm, S-P 1 detik dan lama gempa 15 detik. Dan, satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 20 mm, S-P 42 detik dan lama gempa 60 detik.
PVMBG pun mengimbau agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 17 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 19 km dari puncak.
“Tidak beraktivitas dalam radius 8 Km dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar),” imbaunya.
Kemudian, PVMBG meminta agar mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Editor : Muhammad Andi Setiawan
Artikel Terkait