Putin : Saat Nuklir Kami Ditembakan, Mereka Tidak akan Punya Waktu Bertobat

Muhaimin
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan tentang kiamat nuklir, (Foto : Okezone)

MOSKOW,iNews.id - Dalam sebuah acara Diskusi Valdai di Moskow menghadirkan Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Putin ditanya tentang komentarnya pada tahun 2018 tentang kiamat nuklir.

Fyodor Lukyanov yang menjadi moderator menanyakan pernyataan Putin pada tahun 208 yang berbicara orang-orang Rusia yang menjadi korban agresi akan oergi ke surga jika terjadi kiamat nuklir.

"Kami menjadi sedikit khawatir mengingat komentar Anda yang dibuat di sini empat tahun lalu ketika Anda mengatakan bahwa kita semua akan pergi ke surga.”

“Kita tidak terburu-buru untuk sampai ke sana, kan?” tanya Lukyanov, seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (28/10/2022).

Putin tetap diam selama beberapa detik, saat beberapa penonton tertawa. Moderator memecah kesunyian dengan mengatakan, “Sekarang setelah Anda tenggelam dalam pikiran, ini semakin mengkhawatirkan.”

Presiden Putin tertawa dan berkata, "Saya sengaja tenggelam dalam pikiran untuk membuat Anda khawatir." "Efeknya telah tercapai," ujarnya.

Pada 2018, Putin pernah ditanya tentang kemungkinan perang nuklir. Dia menanggapi dengan mengatakan bahwa Moskow, sesuai dengan doktrinnya saat itu, tidak dapat meluncurkan serangan nuklir pendahuluan dan hanya dapat melakukan serangan balik.


Rusia, jelas Putin, akan meluncurkan hulu ledak nuklirnya hanya setelah mengonfirmasi bahwa agresor potensial telah meluncurkan yang menargetkan wilayah Rusia. Namun demikian, dia mencatat bahwa para penyerang harus tahu bahwa pembalasan tidak dapat dihindari dan bahwa mereka akan dihancurkan.

“Dan kami, sebagai korban agresi, sebagai martir, akan pergi ke surga sementara mereka akan mati begitu saja,” katanya.

"Mereka bahkan tidak akan punya waktu untuk bertobat," lanjut Putin saat itu.

Pada akhir Februari, Putin mengeluarkan perintah untuk meningkatkan tingkat kesiapan pasukan nuklir strategis Rusia tak lama setelah Moskow melancarkan serangan militernya terhadap Ukraina.

Rabu ini, presiden secara pribadi mengawasi latihan militer yang dilakukan oleh Kementerian Pertahanan Rusia yang memberlakukan serangan nuklir pembalasan.

Sementara itu, Rusia baru-baru ini memperingatkan bahwa Ukraina sedang bersiap untuk meluncurkan "bom kotor" untuk menjebak Moskow dan telah meminta sejumlah pihak seperti Amerika Serikat, Inggris, dan negara-negara lain untuk menyelidiki masalah ini.

Ukraina telah menolak tuduhan ini dan sebaliknya mengeklaim bahwa Rusia berencana untuk melakukan serangan nuklir taktis, yang juga dibantah oleh Kremlin.
 



Editor : Muhammad Andi Setiawan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network