JAKARTA,iNews.id - Batas harga minyak mentah yang diupayakan oleh negara-negara tertentu disikapi tegas oleh Rusia, Pihak Rusia mengatakan tindakan tersebut tidak akan berhasil. Alasannya, harga minyak ditentukan oleh keseimbangan pasokan dan permintaan di seluruh dunia.
Hal itu ditegaskan Wakil Perdana Menteri Rusia Aleksandr Novak terkait rencana Amerika Serikat (AS) dan sekutunya menetapkan batas atas harga minyak Rusia. Kendati belum ada angka pasti, diketahui Barat menginginkan batas tertinggi harga minyak Rusia ditetapkan sebesar USD60 per barel.
"Tidak jelas dari mana angka ini berasal. Mereka dapat mengatakan apa pun yang mereka inginkan, tapi harga dibentuk dengan metode pasar berdasarkan keseimbangan penawaran dan permintaan," tegas Novak di Russian Energy Week, seperti dikutip dari RT.com, Jumat (14/10/2022).
Pejabat tinggi Kremlin tersebut menambahkan bahwa Moskow tidak akan memasok energi ke negara-negara yang mengadopsi kebijakan perdagangan yang bertentangan dengan ketentuan kontrak minyak dan gas yang ada.
"Dinyatakan dengan jelas bahwa kami tidak akan memasok minyak ke negara-negara yang akan menggunakan pagu harga. Ini adalah preseden buruk yang setiap saat dapat diperluas ke pemasok lain, ke semua perdagangan global," tandas Novak
Dia menambahkan bahwa harga minyak mentah global diperkirakan akan mencapai sekitar USD100 per barel pada 2023.
Awal pekan ini, Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan kemungkinan batas harga ekspor minyak Rusia adalah di kisaran USD60 per barel. Hal itu diperkirakan akan mengurangi pendapatan energi Moskow namun tetap memungkinkan produksi yang menguntungkan, sehingga menjaga minyak mentah Rusia di pasar global.
Menurut Yellen, Moskow telah bersedia untuk memproduksi dan menjual minyak dalam kisaran harga USD60 dalam 5-7 tahun terakhir. Minyak mentah Ural Rusia telah diperdagangkan sekitar USD75 per barel dalam beberapa bulan terakhir, atau diskon USD17 untuk patokan berjangka Brent.
Namun, Yellen menekankan bahwa tindakan itu masih dibahas oleh AS dan sekutu-sekutunya. Upaya Washington untuk menetapkan batas harga minyak Rusia untuk menggerus pendapatan energi Moskow mendapat dukungan dari negara-negara G7. Akan tetapi, importir besar seperti India dan China, bersama dengan banyak negara berkembang, tidak bergabung dengan mereka.
Editor : Muhammad Andi Setiawan
Artikel Terkait